Kabupaten Sumba Barat Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Aksara Internasional ke-53

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Kabupaten Sumba Barat menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan peringatan hari aksara Internasional ke-53 tingkat Provinsi NTT, Rabu (10/10) dengan tema “Melalui peringatan Hari Aksara Internasional ke-53 tahun 2018 kita tingkatkan pembelajaran aksara berbasis potensi dan budaya lokal”.

Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole menyampaikan, atas nama pemerintah daerah mengucapkan selamat datang di tanah pada Ewata, kepada pemerintah Provinsi NTT beserta rombongan. Kegiatan ini sebagai forum silahturahmi antar sesama warga provinsi NTT agar terjalin solidaritas dan sinergiritas dalam mewujudkan komitmen pemerintah untuk memberantas buta aksara.

“Berterimakasih kepada bapak Gubernur atas kepercayaan menjadikan Sumba Barat tuan rumah Hari Aksara Internasional dan kami menyatakan siap mensukseskannya. Kami selalu siap menjadi tuan rumah dalam event apapun setingkat provinsi dan internasional Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Harapan kami bapak ibu selalu merasa nyaman berada di tempat kami,” kata Bupati Dapawole dalam sambutannya.

Amanat Gubernur NTT Yang dibacakan oleh Asisten III Ir. Sfanus Ratoe Oejoe menyampakian, dalam pembukaan Hari Aksara Internasional (HAI)ke-53, adalah
momentum Hari Aksara Internasional (HAI) yang kita laksanakan setiap 2 Tahun di Provinsi NTT, bertujuan Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penuntasan buta aksara juga sebagai ajang untuk saling tukar informasi dan pengalaman tentang pengetahuan dan keterampilan baik sesama tutur warga belajar dan penyelam ada program pendidikan non formal dan informasi lainnya. Hari Aksara Internasional lahir 53 Tahun yang lalu dengan kenyataan pahit bahwa 40% dari penduduk dunia yang telah dewasa ternyata masih buta aksara. Dari kongres Menteri pendidikan se-dunia di Teheran dicetuskan resolusi untuk melaksanakan Gerakan pemberantasan Buta Aksara di seluruh Dunia. Kongres ini juga mengusulkan kepada sidang umum UNESCO untuk menjadikan 8 September sebagai Hari Aksara Internasional.

Indonesia telah berhasil meningkatkan keaksaraan masyarakat secara signifikan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2004 telah membuktikan keberhasilan dengan mencapai prestasi melebihi target pendidikan untuk semua (PUS) dengan mengurangi penduduk buta aksara dari 15,4juta (10,20%) pada 2004menjadi 7,54 juta (5,02%) tahun 2010 dan pada tahun 2014 mencapai 96,30% atau tinggal sekitar 5,9juta (3,7%) yang buta aksara.

“Kepada para Bupati dan walikota serta para penyelenggara dan pengelola pendidikan terutama pendidikan norformal, saya menyampaikan terimakasih atas segala jerih payah saudara-saudara dalam membina dan mengembangkan program pendidikan nonformal di daerah masing-masing. Dengan memohon rahmat Tuhan maka kegiatan Hari Aksara Internasional ke-53 Tingkat Provinsi NTT TA. 2018 Saya nyatakan dibuka dengan resmi,” kata Gubernur yang dibacakan asisten III Setda provinsi NTT.

Pembukaan acara Hari Aksara Internasioanl ke-53 tingkat Prov. NTT dihadiri Asisten III Setda NTT, Ir. Stefanus Ratoe Oedjoe, MT, Anggota DPRD Prov. NTT Hugo Kalembu, Kadis pendidikan Prov. NTT Johanna E Lisapaly,
Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole, Wakil Bupati SB Marthen Ngaku Toni, SP, Dandim 1613/SB Letkol Inf Fifin Zudi Syaifuddin, Waka polres SB Kompol Yohanis Nisa Pewali, Kasdim 1613/SB Mayor Inf Nanang Soelistiyo, Sekda Sumba Barat, Wakil Ketua DPRD Kab. Sumba Barat, Pimpinan OPD Sumba Barat, BUMN/BUMD, Perwira staf Kodim 1613/SB, Para Kadis Pendidikan se – Prov. NTT 20 Kabupaten/Kota beserta para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama beserta undangan. (Mus)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60