Bahan PA, Pdt. Boy di JBZ (Jumat, 11 April 2025)
Renungan untuk Ibadah Rumah Tangga
Teks : Matius 27:3-10
Shalom bapak, mama, kakak, adik yang dikasihiTuhan. Hari ini kita merenungkan kisah yang mungkin sudah sering kita dengar—tentangYudas Iskariot. Kalau omong tentang Yudas, apayang ada dalam pikiran bapa, mama semua? Jawabannya pasti PENGKHIANAT…… karenapikiran ini maka jarang orang kasi nama anakYudas eee? Kalopun ada yang terlanjur kasinama, pastinya namanya akan disingkat Yuda, S nya dihilangkan atau dihapus. Kenapa? Karenastigma buruk terhadap Yudas Iskariot yang adalah murid Tuhan Yesus yang jual Yesus.
Dalam renungan ini, saya akan ajak kita bukanhanya untuk tahu apa yang Yudas lakukan(penghianatannya), tapi saya ingin ajak kitabelajar agar kita tidak jatuh dalam kesalahanyang sama dengan yang dilakukan Yudas. Ada beberapa point penting untuk kita pelajari:
1. Siapa itu Yudas Iskariot?
Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belasmurid yang dipilih langsung oleh Yesus. Nama”Iskariot” kemungkinan merujuk pada asalusulnya, yaitu dari kota Keriot di Yudea—menjadikannya satu-satunya murid Yesus yang bukan berasal dari Galilea. Yudas dipercayauntuk memegang kas (uang), seperti tertulisdalam Yohanes 12:6. Namun, Injil jugamencatat bahwa ia menyalahgunakan kepercayaan itu untuk mencuri dari kas tersebut.
Yudas dikenal karena mengkhianati Yesusdengan cara menyerahkan-Nya kepada paraimam kepala dengan harga 30 keping perak(Matius 26:14-16). Tindakannya ini menjadibagian dari penggenapan nubuat, tetapi jugamenjadi simbol betapa tragisnya manusia bisajatuh saat lebih mencintai dunia daripadaTuhannya.
Dari kisah ini kita belajar bahwa, uang itumamon. Mamon adalah tuan yang bersaingdengan Allah. Yesus mengingatkan bahwa uangbisa menjadi ilah jika kita terlalu melekatpadanya. Bukan uang itu sendiri yang jahat, tetapi cinta akan uang yang bisa menjauhkanhati dari Allah. 1 Timotius 6:10 “Karena akarsegala kejahatan ialah cinta uang. Sebab olehmemburu uanglah beberapa orang telahmenyimpang dari iman dan menyiksa dirinyadengan berbagai duka.” Paulus memperingatkanbahwa cinta akan uang bisa menyesatkan orang percaya, termasuk seperti Yudas Iskariot.)
2. Kanapa Yudas jual Yesus? Padahal Yesusdia pung guru.
Dalam budaya Yahudi abad pertama, muridjustru sangat menghormati gurunya. Hubunganrabbi (guru)dan talmid (murid) sangat erat.Seorang murid harus: Belajar dan meniru hidupgurunya, melayani gurunya, dan relameninggalkan segala sesuatu demi mengikutigurunya (Mat. 4:18–22) Para murid Yesusdipanggil untuk meninggalkan pekerjaan merekadan mengikut Dia sepenuh hati.
Mengkhianati guru sama artinya dengan menodai kehormatanpribadi dan komunitas, dan dalam tradisi Yahudikuno, hal ini sangat tercela.
Ketika Yudas mencium Yesus di Taman Getsemani (Markus 14:44-45), itu bukansekadar tindakan pengkhianatan secara fisik, tetapi juga penghinaan terhadap kasih danhubungan yang pernah terjalin(kemunafikan).Yudas bukan orang luar, bukan musuh dari jauh—dia sahabat dekat Yesus, ikut mendengarpengajaran-Nya, melihat mujizat-Nya, danbahkan dipercayakan memegang uang kasmurid-murid. Tapi sayangnya, Yudas lebihmemilih uang daripada Tuhannya sendiri.
Apakah kita juga ada yang sama ke YudasIskariot? Talalu sibuk kerja cari doi sampe lupawaktu ketemu Tuhan dalam doa dan ibadah!! Atau ada diantara kotong yang dekat dengTuhan (rajin berdoa dan ibadah) tapi munafik, hidup son ada perubahan sikap dan karakteryang ada hanya tukang “bajual” deng baomongorang pung nama!! Inga ini kejahatan dong ne sering dilakukan oleh kotong pung orang dekadong.
• Mengapa Yudas sampai tega menjualYesus?
➢ Serakah (muka uang)
Dalam Yohanes 12:6: “Yudas adalah pencuri; iasering mengambil uang dari kas yang dipegangnya.” Matius 26:14-15: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya akumenyerahkan Dia kepada kamu?” pernyataan-pernyataan ini menunjukkan karakter Yudasyang serakah dan cinta uang. Yudas memangtermotivasi oleh uang, bahkan sampai menjualYesus hanya dengan 30 keping perak. 30 kepingperak yang diterima Yudas berasal dari matauang shekel perak yang berlaku di zaman itu(khususnya Shekel Tirus, yang umum digunakandi Bait Allah), nilai ini juga terkait dengan nilai”harga seorang budak” dalam hukum Taurat(Keluaran 21:32). Jadi Yudas menjual gurunyadengan harga seorang budak waktu itu. Inimenunjukkan bahwa ia merendahkan Yesussecara ekstrem hanya karena keserakahannya.
Karena keserakan, muka uang, orang bisa jualYesus bahkan dengan harga murah (hargaseorang budak).
➢ Pengaruh Iblis
Dalam Lukas 22:3: “Maka masuklah Iblis kedalam Yudas yang bernama Iskariot, seorangdari kedua belas murid itu.” Yohanes 13:27:“Sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukanIblis.” Yudas membuka hatinya bagi kejahatan(serakah dan cinta uang), akhirnya dia dikuasaioleh si jahat. Ia kerasukan iblis dan dituntunoleh iblis.
3. Yudas manyasal ma su tarlambat, maukambali ma iko jalan buntu (bunuh diri)
Ketika Yudas sadar bahwa Yesus dijatuhihukuman mati, dia menyesal danmengembalikan 30 keping perak yang ia terimadari imam-imam kepala. Dia berkata, “Aku telahberdosa karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.” Yudas baru sadar kalo Yesussonde berdosa dan bersalah tapi dia su terlanjurjual Yesus. Manyasal su sonde ada guna lai.Nasi su jadi bubur. Yudas menyadari bahwaYesus tidak bersalah, namun penyesalan itutidak membawanya kepada pengampunan ataupertobatan,melainkan keputusasaan dankekecewaan yang dalam akan kesalahannya. Yudas menyesal dan malu karena perbuatannya, tetapi tidak mencari pemulihan dari Tuhan—beda dengan Petrus yang juga jatuh, namunbertobat dan dipulihkan. Tindakan bunuh diriYudas adalah puncak dari keputusasaan. Ia tidakmelihat ada jalan kembali kepada kasih karunia.Penyesalan tanpa pertobatan membawa padakehancuran. Jang hanya manyasal karena subuat salah, tapi datang kembali kepada Yesusdengan kesungguhan untuk menerimapengampunan dan pemulihan.
Dalam keluarga kita pun bisa mengalamipenyesalan seperti Yudas:
• Kita bisa menyesal karena salah bicara, menyakiti, atau bersikap buruk kepadaisteri/suami kita.
• Kita bisa terjebak dalam cinta uang, lebihmengutamakan materi daripada Tuhan ataukeluarga.
• Kita bisa merasa tidak layak diampuni, padahal Tuhan Yesus membuka pintupengampunan seluas-luasnya.
Mari kita ingat: Tuhan bukan hanya mencariorang yang tidak pernah jatuh, tapi Tuhanmencari orang yang mau bangkit dan datangkembali kepada-Nya dengan sepenuh hati. Jadikalo kotong pung model ada ke Yudas sekarangna ini firman ajak kotong untuk bertobat su kojang jadi Yudas yang jual Yesus.
Pertanyaan diskusi:
1. Berikan contoh karakter Yudas yang masihada sampai sekarang
2. Apa yang biasa kita lakukan ketikamenyesal?