PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Maag adalah masalah pencernaan yang sangat umum dialami oleh orang Indonesia. Mungkin itu sebabnya banyak orang yang malah meremehkan penyakit ini ketika gejalanya mulai muncul, padahal penyakit maag yang tidak segera diobati akan menjadi maag kronis.
Hal ini yang di alami sendiri oleh Soleman (66 tahun), ia sudah sering masuk keluar rumah sakit akibat penyakit maag yang dideritanya. Ketika ditemui di Rumah Sakit Sito Husada Atambua, pada Senin (11/03), pria yang terbaring di atas tempat tidur itu langsung duduk dan menyambut tim Jamkesnews dengan senyuman ramah.
“Waktu itu saya merasa mual dan muntah sebanyak 5 kali, rasanya perut tidak enak dan juga kepala pusing. Karena saya sudah langganan dengan penyakit ini, saya sudah tau gejalanya. Saya sudah sering masuk rumah sakit karena penyakit lambung, hitung–hitung dalam 1 bulan saya bisa masuk rumah sakit sebanyak 3 kali. Saya bersyukur menggunakan kartu JKN-KIS ini karena selama sakit saya tidak pernah mengeluarkan biaya apapun untuk pengobatan penyakit saya. Biar kata penyakit maag cuma penyakit biasa dan tidak membutuhkan waktu berminggu–minggu untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit, tapi kalau kambuh dan selalu masuk rumah sakit pasti akan mengeluarkan biaya yang tentunya tidak sedikit,” ujar Soleman.
Soleman menambahkan pelayanan rumah sakit yang tidak membedakan pelayanan antara pasien JKN-KIS dan pasien umum, petugasnya selalu senyum dan kita bisa langsung berobat tanpa memikirkan biaya rumah sakit yang mahal. Dengan penuh semangat pria paruh baya pensiunan PNS Pelabuhan itu mengaku sangat puas dengan program pemerintah ini, ia menambahkan selama di rumah sakit ia mendapatkan pelayanan yang sangat baik sebagai pasien JKN-KIS. Di akhir cerita, Soleman mengajak masyarakat untuk mengikuti program JKN-KIS.
“Anak – anak harus urus JKN-KIS karena sangat bermanfaat, apalagi pas kita terkena penyakit, dimana kita melihat iuran bagi masyrakat umum paling tinggi kelas 1 Rp80.000 hitung – hitung untuk waktu 1 bulan setiap harinya kita tabung Rp2.500 sampai Rp3.000 untuk bayar iuran kelas 1. Dan itu sangat bermanfaat sekali, apalagi untuk yang menderita penyakit seperti saya yang sering kambuh seperti sekarang ini,” tutupnya. (PN)
Komentar Anda?
