PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Ketua DPD Partai Demokrat NTT Demisioner, Dr. Jefri Riwu Kore, MM, MH menghimbau kepada seluruh Ketua DPC agar tetap tenang dan sabar menanti pengumuman hasil Musda IV DPD Partai Demokrat NTT. Iinformasi tersebut disampaikan Sekretaris DPD Demisioner, Ferdi Leu, di Kupang, Jumat (10/12).
Ferdi mengaku telah mengirim pesan yang diterima langsung dari Jeriko secara resmi kepada seluruh pimpinan DPC agar tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kegaduhan dan perpecahan.
“Saya sudah teruskan pesan yang saya terima langsung dari Bapak Jeriko ke semua rekan Ketua DPC Demokrat se-NTT. Inti pesan beliau, bahwa terkait dengan proses Musda IV dan penetapan Ketua DPD kita semua tenang dan tidak gaduh. Kita percaya Bapak Ketum dan Bapak Sekjen pasti akan mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan proses demokratis dalam Musda,” ujar Ferdi.
Mantan aktivis PMKRI ini menjelaskan, dalam pesan tersebut Jeriko juga meminta para Ketua DPC untuk tidak menanggapi pesan WA atau SMS yang tidak bertanggung jawab dari pihak manapun, apa lagi mengatasnamakan Ketua Umum AHY.
“Dalam pesan WA itu Bapak Jeriko mohon kepada rekan-rekan Ketua DPC agar tidak usah tanggapi adanya WA atau SMS dari pihak yang tidak bertanggung jawab seakan-akan hasil Musda sudah ada. Kita semua menunggu keputusan dan pengumuman dari Bapak Ketum atau Bapak Sekjen DPP. Mari kita jaga soliditas partai ini,” ujarnya lagi.
Ferdi juga menyampaikan bahwa dirinya mendengar adanya gerakan kumpul-kumpul massa di kantor-kantor DPC. Ia meminta kader-kader untuk segera menghentikannya.
“Saya minta stop adanya pergerakan/kumpul-kumpul massa di masing masing DPC. Mari kita jaga kekompakan di antara kita sesama kader. Tolong jangan buat hal yang merugikan partai kita. Sekali lagi mohon dukungannya agar menjaga situasi tenang dan kondusif di DPC masing-masing,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa, sejak selasa (8/12), ketua-ketua DPC Demokrat di NTT dikejutkan dengan pesan pribadi WA dari seseorang dengan mencatut nama ketua umum Demokrat AHY, pesan tersebut seolah mengisyaratkan bahwa hasul Musda sudah ada dan telah menetapkan seseorang, sehingga ketua-ketua DPC dituntut untuk mengirim surat pernyataan loyalitas.
Pesan WA tersebut ditanggapi serius oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kupang, Herry Kadja Dahi, pada kamis (9/12), Herry membeberkan bahwa pesan ini berasal dari Abdullah Appa yang posisinya di DPP hanya sebagai sekretaris badiklat.
Herry kemudian melayangkan keberatan dan mempertanyakan kapasitas Abdullah, karena menurutnya isi WA yang sampai ke hand phonenya seperti pesan dari petinggi partai setara ketua umum, sekjend atau kepala BPOKK, oleh sebab itu dirinya secara tegas mempertanyakan tentang sosok dan kapasitas Abdullah Appa yang hanya tenaga ahli anggota DPR RI yang kebetulan sebagai sekretaris badan diklat.
Herry melanjutkan bahwa, sebagai kader yang telah puluhan tahun membesarkan partai berlambang bintang mercy ini, dirinya merasa ada yang ganjil dengan informasi tersebut, Abdullah yang hanya sebagai sekban diklat, sangat tidak relevan mengirim pesan ini, ini bukan ranahnya, ini merampas kerja BPOKK.
“Abdullah Appa ini kapasitasnya sebagai apa, lagian juga jika mau ditarik ke belakang, saat perhelatan musda kemarin, dia secara terbuka mendukung Leo Lelo, oleh karena itu kami melakukan protes keras dan tidak terima atas WA keliling saudara Abdullah Appa yang dikirimkan kepada para ketua DPC termasuk 11 ketua DPC yang mendukung Jeriko, Abdullah ini kapasitasnya apa sehingga mengirimkan WA seperti ini, apakah dia mewakili ketum dan sekjen atau kepala BPOKK,” tegas Herry.
Dalam WA tersebut, kata Herry, terkesan bahwa pendukung Jeriko dikalahkan dan diminta oleh Abdulah Appa untuk membuat pernyataan menerima keputusan tersebut, dengan beredarnya pesan pribadi via WA terselubung tersebut banyak DPC sudah bergerak dan akan membuat kekacauan besar di Kantor DPD dan DPC, bahakn sudah ada diskusi dan kumpoul-kumpul masa di masing-masing sekretariat.
“Ini sangat meresahkan, seolah sudah ada pengumuman hasil Musda yang diterima kelompok tertentu dan karena itu kami ketua DPC diminta untuk buat surat pernyataan mendukung siapapun yang ditunjuk DPP sebagai ketua DPD Demokrat NTT, isi pesan ini bernada positif tapi kami duga keras dipakai untuk mengamankan kepentingan kelompok tertentu di partai ini,” kata juru bicara Jeriko ini.
Oleh sebab itu, Herry berpesan agar Ketua Umum, Sekjend dan BPOKK membina kader yang merampas wewenang dan kuasa petinggi partai Abdulah perlu belajar tentang etika dan alur komunikasi di Partai Demokrat.
“Jangan bawa-bawa nama ketua umum untuk memecah-belah kader dibawah, partai ini butuh kerja sama, baik itu DPP, DPD maupun DPC,” ucap Herry.
Herry membeberkan bahwa, hasil Musda IV Partai DPD Demokrat NTT sangat jelas dan tegas, bahwa Jefri Riwu Kore unggul atas Leonardus Lelo.
“Itu proses rill demokrasi di Partai tercinta ini dan kami mendesak agar DPP menetapkan Pak Jeriko sebagai ketua DPD Demokrat NTT periode 2021-2026,” bebernya.
Herry meminta agar DPP Partai Demokrat jangan mengkhianati demokrasi yang berjalan di tubuh partai Demokrat, “saya pikir AHY anak kandung demokrasi, ia tidak akan berkhianat terhadap demokrasi, Ia ingin membesarkan partai ini, sama seperti Jeriko, karena memang dari segi apapun Pak Jeriko unggul atas Leo Lelo dan kalau mau demokrat maju dan besar di NTT hanya Jeriko pilihan dan solusinya,” pungkas Herry.