PORTALNTT.COM, KUPANG – Kualitas peningkatan jalan Nangaroro-Maunura-Maunori yang baru selesai dikerjakan kini rusak parah. Selain itu, peningkatan ruas jalan Ende-Nuabosi dan pemeliharaan berkala jalan Detusoko-Maurole yang mengunakan dana APBD murni tahun anggaran 2016 ini juga mengalami hal yang sama. Ketiga pekerjaan ini dikerjakan oleh kontraktor yang sama yaitu PT. Agogo Golden Group. Atas hal ini, Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, mengaku sangat kecewa dengan kualitas pekerjaan tersebut dan menyayangkan kinerja kontraktor karena dana proyek tersebut cukup besar, sekitar Rp. 12 Miliar.
“Terus terang saya merasa kecewa karena pekerjaan ini untuk kepentingan banyak orang. Kita sudah anggarkan dana sekian banyak tapi kenyataannya pekerjaan itu sungguh memprihatinkan dan terkesan asal jadi. Saya sudah mendapat keluhan juga dari masyarakat yang mengadukan terkait proyek ini,” kata Anwar Pua Geno, kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (1/2/2017).
Pua Geno mengakui, proyek tersebut berada pada daerah pemilihannya, bahkan jalan menuju kampong halamannya. Namun demikian Ia mengatakan hal itu bukan menjadi alasan agar pekerjaan itu harus dikerjakan secara baik.
“Pada prinsipnya semua proyek yang bersumber dari APBD itu harus dikerjakan secara baik. Apalagi proyek jalan ini akan dinikmati oleh siapa saja yang akan melintasinya. Saya harapkan pihak kontraktor harus benar-benar bekerja sesuai kontrak yang ada, kami DPRD mempunyai tugas pengawasan,” kata politisi Golkar ini.
Pekerjaan peningkatan ruas jalan Nangaroro-Maunura-Maunori (Kabupaten Ende dan Nagekeo), Ende- Nuabosi (Kabupaten Ende) dan Detusoko-Maurole (Kabupaten Ende), menggunakan dana APBD murni tahun anggaran 2016, yang dikerjaan oleh PT. Agogo Golden Grup. Dimana dengan pagu dana sebesar Rp. 5. 386.499.000 (Ende-Nuabosi), Rp. 5. 283.499.000 (Nangaroro-Maunura-Maunori) dan Rp. 1. 296. 634.000 untuk ruas (Detusoko-Maurole). (Jefri)