PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Memiliki Jaminan Kesehatan merupakan harapan semua orang terutama bagi masyarakat yang kurang beruntung memiliki ekonomi yang kurang baik, hal tersebut dirasakan betul oleh Yolenta Bete (46) dan keluarga yang tidak memiliki asuransi jaminan kesehatan karena terhalang faktor ekonomi dimana sang suami berprofesi sebagai pekerja kebun dan Yolenta sendiri sebagai ibu rumah tangga biasa dengan satu orang anak yang masih berusia remaja.
Keluarga Yolenta menjadi salah satu keluarga penerima bantuan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN –KIS) sebagai segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dimana iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belu melalui dana Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020.
Yolenta merupakan salah satu peserta penerima Kartu JKN-KIS pada kegiatan penyerahan Kartu JKN –KIS secara simbolik oleh Kepala BPJS Kesehatan Kepada Pemerintah Kabupaten Belu, Kamis (16/01) di Puskesmas Umanen.
Saat ditemui di rumahnya setelah kegiatan penyerahan Kartu JKN-KIS secara simbolik tersebut Yolenta bercerita tentang pengalamannya selama ini yang tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.
“Selama ini kami sekeluarga kalau ada yang sakit berobat ke dokter umum atau puskesmas dengan biaya sendiri kadang satu kali berobat biaya yang dikeluarkan bisa sampai Rp100.000 bahkan lebih sehingga hal tersebut sangat memberatkan kami dengan ekonomi keluarga yang kurang baik ini,” ujarnya.
“Apalagi anak saya menderita penyakit Hernia sejak tahun 2015, kami sudah pergi berobat kesana kemari baik secara medis maupun pake obat kampung tapi tidak sembuh betul, dulu sempat sembuh tapi kambuh lagi, kami sudah habis uang banyak dan sangat memberatkan, apalagi dokter merekomendasikan untuk sebaiknya dilakuka operasi,” tambah Yolenta.
Setelah menerima Kartu JKN-KIS Yolenta sangat senang dan bersyukur karna tidak harus lagi memikirkan biaya berobat karena sudah ditanggung pemerintah, dan yang paling utama anaknya pun kini sudah bisa dioperasi.
“Terima kasih Pemerintah Daerah Kabupaten Belu,” ungkapnya bahagia.
Sebagai informasi jumlah peserta PBI APBD Kabupaten Belu sendiri terdapat penambahan di tahun 2020 sebanyak 1.544 jiwa sehingga total kuota Peserta PBI APBD Kabupaten Belu tahun 2020 mencapai 16.000 Jiwa. (PN)