PORTALNTT.COM, KUPANG – Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menyelenggarakan seminar pastoral konseling dengan tema “Dinamic Youthivity” bertempat di Kantor Dewan Perwakil Daerah (DPR) Republik Indonesia Provinsi NTT, Kamis (27/6/2024).
Deby Y. Mada, Dosen IAKN, yang juga sebagai salah satu nara sumber dalam kegiatan seminar itu mengatakan, kegiatan seminar ini merupakan sebuah hal baru yang dilakukan untuk bagaimana melatih mahasiswa agar mampu merancang sebuah kegiatan seperti seminar atau workshop.
“Mereka dilatih buat seminar-seminar kecil. Dimana mereka belajar jadi moderator, jadi MC, jadi pembicara dan mereka juga belajar mencari dana sendiri,” ungkap Deby Dosen Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen IAKN Kupang pada media ini.
Diakuinya, hal itu merupakan bagian dari penerpaan ilmu manajemen sehingga mahasiswa memiliki bekal yang cukup ketika turun ke masyarakat.
“Peserta yang mengikuti ada yang semester, 6, 4 dan 2. Bagi mereka yang semester 6 sebentar lagi akan turun KKN. Ini sebagai salah satu wadah untuk mereka mempersiapkan diri ketika turun ke masyarakat. Ada yang ke Gereja, kantor lurah, kantor-kantor pemerintahan dan lain sebagainya sehingga ketika ada kegiatan-kegiatan seperti ini mereka tidak kaku lagi,” tandas Deby yang juga mantan jurnalis.
Deby berharap para mahasiswa bisa menjalani semua rangkaian kegiatan bukan sekedar untuk mendapatkan nilai tapi mereka memaknai peran sebagai pemuda dalam mengahadapi berbagai dinamika kehidupan menjadi memimpin di masa mendatang.
Sementara itu, Roberto Hilly, salah satu narasumber dalam seminar yang membawakan materi tentang Pemuda dan Luka batin (Penyembuhan Luka Batin) mengatakan fenomena luka batin bukan merupakan sesuatu yang dialami saat ini saja tetapi hal-hal yang mengores sejak dari masa kecil dan puncaknya akan dirasakan saat remaja.
“Saat mereka remaja sudah mulai mengerti. Misalnya waktu kecil sering dipukul dan ketika remaja akumulasinya baru dirasakan sehingga menyebabkan luka batin sehingga ada putusan-putusan yang diambil kadang salah arah,” ungkap Roberto Dosen IAKN.
Roberto mengakui anak-anak saat ini masuk dalam generasi rapuh sehingga ketika menghadapi persoalan mereka tidak siap dan pelariannya pada hal-hal yang merugikan diri sendiri.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini sebenarnya ingin membekali mahasiswa-mahasiswa agar mereka bisa menularkan ilmu konseling karena mereka mahasiswa konseling pastoral terlebih kepada kaum remaja,” katanya.
Untuk itu ke depan, kata Robert, IAKN Kupang merencanakan layanan tes psikologi dan layanan konseling untuk deteksi dini masalah psikologis.
“Tes ini diharapkan dapat membantu deteksi dini dan menyediakan layanan psikologi atau konseling bagi yang membutuhkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Erik Aprian Manggi selaku Ketua Panitia menjelaskan secara garis besar tujuan kegiatan seminar untuk melatih mahasiswa agar mampu menjadi pemimpin yang baik, saling mendengar.
“Pemimpin itu harus melayani bukan dilayani,” jelas Erik.
Menurut Erik kegiatan seminar akan dilaksanakan selama 2 hari. Dan semua proses sampai pada pelaksanaanya merupakan kerjasama seluruh panitia mulai dari pencarian dana baik dari swadaya mahasiswa maupun dukungan dari pihak lain.
“Seminar dilaksanakan 2 hari, pad hari ini dan besok. Jumlah pesertanya 68 orang,” katanya.
Selaku ketua Panitia, Ia berharap semua peserta bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai selesai dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan selanjutnya.
“Jadi kegiatan ini bukan sekedar memenuhi salah satu penilaian dalam UAS tapi lebih dari itu kamu mahasiwa bisa mengambil point-point positifnya untuk diterapkan dalam kehidupan selanjutnya,” tutup Erik.