PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Spekulasi politik tentang keinginan Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man untuk berjuang memperebutkan kursi nomor satu di kota Kupang makin kencang terdengar.
Para pendukung setia Hermanus Man sepertinya sudah lelah hanya bisa menghantar jagoannya menduduki kursi wakil.
2 kali, dengan pasangan yang berbeda menjadi bukti nyata bahwa sosok Herman Man bukan orang biasa-biasa saja tapi memiliki aura positif luar biasa.
Terbukti Jonas Salean setelah gagal dalam kontestasi Pilwalkot, memutuskan untuk kembali berjuang dengan Herman Man. Dan paket Salam yang maju melalui jalur indipenden berhasil memimpin Kota Kupang periode 2012-2017.
Pada Pilwalkot 2017, Jefri Riwu Kore yang sudah 2 kali gagal akhirnya memutuskan untuk menggandeng Herman Man, karena Jonas Salean lebih memilih berpasangan dengan Nikolaus Fransiskus ketimbang tetap bertahan dengan sang wakil.
Meski hanya tetap maju sebagai wakil dengan pasangan yang berbeda, para pendukung setia Herman Man tidak pernah mundur selangkah pun. Justru mereka semakin merapatkan barisan dan berjuang habis-habisan sehingga berhasil menang.
Proses politik yang panjang penuh dinamika itulah mengapa saat ini, pendukung setia Herman Man tidak ingin sang idola hanya menepati posisi orang kedua. Sudah saatnya mereka ingin melihat pria asal Manggarai yang humoris dan bersahaja itu bisa menduduki kursi nomor 1 di Kota Kupang.
Menanggapi spekulasi itu, Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man mengatakan wajar jika ada spekulasi seperti itu.
“Saya sudah 2 kali wakil, wajar saja banyak spekulasi politik tentang perjalanan politik saya. Banyak pertimbangan soal umur, ekonomi dan pintu masuk. Yang paling utama adalah alasan ekonomi,” ungkap Wawali Hermanus Man pada media ini melalui pesan WhatsApp, Selasa (11/8/2020).
Herman mengakui sudah 2 kali mengalami situasi yang sama sejak dilantik mendampingi Jonas Salean dan saat ini mendampingi Jefri Riwu Kore.
“Saya sudah alami situasi yang sama.
Waktu Salam, kami berpisah, FirmanMu saya sudah tidak bisa wakil lagi,” kata mantan kadis kesehatan kabupaten Kupang ini.
Diakui Herman pendukungnya sangat
signifikan dalam 2 pilwalkot 2012 dan 2017.
“Fakta saya menghantar pa Jonas dan Pa Jefri yang semuanya sudah 2 kali mencoba tapi gagal. Puji Tuhan saya bisa mendampingi mereka untuk meraih kemenangan. Artinya pendukung dan pemilih saya, adalah nyata, mereka tunggu aba-aba saja,” tegasnya.
Meskipun demikian, kata Herman, perjalanan politik dan pengabdian FirmanMu masih 2 tahun lagi.
“Kami akan berikan yang terbaik, mimpi kami masih banyak yang belum menjadi kenyataan,” tandasnya.
“Tapi komitmen saya sebagai wakil akan saya berikan sampai detik terakir masa jabatan kami,” pungkas Hermanus Man.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore dalam jumpa pers menyongsong tiga tahun kepemimpinan Firmanmu yang tanpa di dampingi Wakil Wali Kota mengatakan, antara dirinya dan wakil Wali Kota sampai saat ini masih akur dan baik-baik saja.
Hal itu diakui Jeriko dalam sistem pembagian tanggung jawab yang menjadi komitmen awal ketika paket ini memutuskan ikut berlaga dalam kompetisi pencalonan wali kota ketika itu.
“Pak Wakil hari ini tidak hadir karena ada kegiatan di luar. Kita ini bapa anak, saya sangat menghormati orang tua. Memang secara politis, misalnya mutasi pak wakil tapi tetap kita harus minta persetujuan bukan berkuasa dan langsung menandatangani begitu saja,” ungkap Jeriko dalam jumpa pers di ruang Garuda, Senin (10/8/2020) pagi.
Menurut Jeriko, kalau pada saatnya nanti siapa yang maju itu bebas karena yang menentukan menang kalah itu Tuhan.
“Kita tetap berpatokan bekerja saja. Nanti kalau mau maju ya maju kalau sonde juga sonde apa-apa. Apalagi UU bilang tahun 2024 tidak ada 2022 dan belum diganti. Tapi ini kadang-kadang sudah panas memang, padahal masih jauh,” kata Jeriko dengan santai.
Pasangan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dan Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man atau yang dikenal dengan
Paket Firmanmu telah 3 tahun memimpin Kota Kupang.
Sejak dilantik pada tanggal 22 Agustus 2017 oleh Gubernur Frans Lebu Raya kala itu, paket Firmanmu dengan tagline Ayo Berubah mulai melaksanakan visi misi membangun ibu Kota Provinsi NTT.
Kolaborasi Jefri Riwu Kore (Politikus) dan Herman Man (Birokrat) mampu melakukan gebrakan-gebrakan luar biasa.
Salah satu tingkat kesuksesan paket Firmanmu yang baru saja ditorehkan yaitu meraih predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan NTT setelah 24 tahun menjadi daerah otonom.
Tentu ini bukan hasil dari kerja semalam, tapi butuh komitmen dan kerja keras yang luar biasa dengan dukungan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Jefri Riwu Kore atau akrab disapa Jeriko ketika menerima penyerahan laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kota Kupang Tahun Anggaran 2019 dilakukan secara virtual oleh Kepala BPK Perwakilan NTT Adi Sudibyo di Kupang, Kamis (30/7/2020) mengatakan keberhasilan meraih WTP merupakan hasil usaha dari berbagai pihak di Pemerintah Kota Kupang.
“Kerja keras dari para aparatur pemerintah Kota Kupang dalam membangun daerah ini telah membuahkan hasil dengan adanya penilaian WTP dari BPK Perwakilan NTT,” ungkap Jeriko.
Jeriko berharap aparatur pemerintah di daerah ini terus bekerja keras sehingga Kota Kupang mampu mempertahankan penilaian WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun depan.
Selain itu program-program yang sudah dijalankan berkaitan dengan infrastruktur jalan dan lampu-lampu, diantaranya beberapa penataan taman yakni taman Adipura, Patung Kasih, Patung Tirosa, taman Generasi Penerus, Patung Sonbai, dan taman Inaboi, pembangunan alun-alun kota.
Ada juga penambahan lampu jalan dan lampu hias serta perluasan jaringan lampu sebanyak 1000 titik lampu, membantu 10 ribu kacamata bagi masyarakat, membagikan 58 ribu pasang seragam gratis bagi anak sekolah, menyediakan dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi 17.130 KK dengan bantuan dana pusat dan 3 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan anggaran daerah, realisasi dana Pemberdayaan Masyarakat (PEM) sebesar Rp 99 milliar, serta roadmap smart city dan pemasangan 167 titik hotspot yang tersebar di seluruh Kota Kupang.
Keberhasilan lainnya, yakni kampanye gerakan Kupang Hijau yakni membuang sampah pada tempatnya, menanam air dan menanam pohon sebanyak 3,5 ribu pohon dengan berbagai jenis di antaranya pohon Sepe, Kelor, Trambesi, Ketapang Kencana dan pohon Angsana, dan Kota Kupang mendapatkan sertifikasi manajemen mutu yakni sertifikasi ISO guna pemberian layanan publik berstandar.
Isu keretakan tentu bukan menjadi penghalang bagi paket Firmanmu untuk tetap melayani masyarakat.
Apalagi saat ini pemkot kupang dengan tagline ayo berubah sejak awal kepemimpinan telah menunjukkan banyak perubahan.
Memasuki tahun keempat, kepemimpinan firmanmu, Wali Kota Kupang bersama jajarannya kembali membangkitkan semangat seluruh ASN dengan tagline baru “AYO TERUS BERUBAH”.
Adapun sejumlah program inovasi yang akan dilakukan Pemkot Kupang yaitu persoalan air bersih dengan melakukan Pembangunan Kali Dendeng dengan dana awal sebesar Rp189 milliar dan menghasilkan air sebesar 150 liter per detik, serta pengolahan Air Sagu dengan dana sebesar Rp 75 milliar.
Untuk pelayanan publik, akan diluncurkan bus transkota bersubsidi sebagai transportasi massal yang akan melayani masyarakat umum, pegawai dan mahasiswa, area pelabuhan serta membuka rute baru di Kelurahan Naioni, Belo dan Fatukoa.
Peluncuran aplikasi pendaftaran puskesmas online, pemasangan toilet portable dan toilet mobile di tempat-tempat umum, layanan Sistem Informasi Pelayanan Manajemen Integrasi (Aplikasi Simpel) pada Dinas Dukcapil dan memberikan layanan bedah rumah bagi keluarga kurang mampu.
Warga Kota Kupang masih menaruh harapan besar agar visi misi paket Firmanmu bisa terwujud sebelum akhir masa jabatan.
Penulis dan Editor: Jefri Tapobali