Hanya Paket Harmoni Yang Berani Lakukan Kontrak Politik

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, KUPANG – Keseriusan untuk menyampaikan program dan membangun NTT menjadi lebih maju dan sejahtera, tidak sekedar mengumbar janji disaat kampanye Cagub dan Cawagub, Pilgub NTT 2018.

Cawagub Benny A. Liteloni saat menandatangani kontrak politik saat kampanye dialogis di Ende.

Dari semua kandidat calon Gubernur dan wakil Gubernur yang ikut dalam kontestasi Pilgub NTT, hanya Paket Harmoni Benny K. Harman dan Benny A. Litelnoni yang berani melakukan kontrak politik dengan masyarakat NTT di sejumlah kabupaten.

Kontrak politik yang dilakukan Duo Benny ini, menunjukan keseriusan membangun NTT dalam sejumlah program pembangunan yang merupakan visi dan misi Paket Harmoni. Jadi tidak semata ‘menjual’ program di saat kampanye.

Cagub Benny K. Harman saat menandatangani kontrak politik usai kampanye dialogis di Alor.

Dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan masyarakat, Calon Gubernur Benny K. Harman dan Calon Wakil Gubernur Benny A. Liteloni meminta masyarakat untuk memegang janji dan juga kontrak politik yang ditandai dengan penandatanganan di Baliho.

“Ini bukti kami. Sehingga kelak, ketika Paket Harmoni dilantik, janji-janji yang sudah disampaikan akan diperhatikan dan ditindaklanjuti. Masyarakat tagih janji ini. Paket Harmoni tidak mau membuat janji manis saja, tapi akan membuktikan setelah terpilih nanti,” ungkap Benny K. Harman.

Menurutnya, 5 (lima) program unggulan di antaranya; program desa menyala, pembenahan infrastruktur, membuka lapangan kerja baru, kredit tanpa jaminan, dan beasiswa untuk pelajar, diyakini mampu dilakukan Paket Harmoni.

Pasalnya program tersebut, telah melewati sebuah survei dan kajian yang mendalam dari tim ahli. Sehingga dihasilkan dalam rumusan yang benar-benar menjawab apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini dari calon Gubernur dan wakil Gubernur yang diusung.

Selain itu Sekretaris DPW PKS NTT, Syafruddin Goran Tokan mengatakan, Benny Harman merupakan tokoh nasional, yang memiliki jaringan luas di pusat dan internasional. Sehingga dirinya mengetahui dimana sumber-sumber dana untuk mendukung program-program pembangunannya.

“Kita harus pilih pemimpin yang tidak memiliki masalah atau bermasalah. Orang yang bermasalah tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah orang lain. Mengapa? Karena dia belum selesai dengan dirinya sendiri. Yang ada malah akan menambah masalah, membuat tambah masalah. Orang bermasalah, akan mencari berbagai cara untuk menutupi masalahnya, tanpa bisa dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah orang lain, atau masyarakat,” kata Syafruddin dalam orasi politik di Moepali Tengah, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Jumat (2/3) kemarin.

Sementara, Pius Rengka mengatakan, dalam politik elektoral, syarat menjadi pemimpin yakni harus memiliki kualitas, integritas, dan kapasitas. Dan ketiga syarat ini, dimiliki oleh Paket Harmoni. Selain itu pemimpin harus mendapat dukungan dari masyarakat.

“Paket Harmoni menyadari untuk melakukan visi-misinya harus mendapatkan mandat dan amanah rakyat. Dan dukungan itu melalui dukungan suara saat di TPS nanti. Bapa mama punya penilaian seperti apa kedua calon pemimpin ini, kalau setuju maka berikan dukungan dengan mencoblos paket Harmoni nomor urut 3, untuk NTT sejahtera,” pungkas Pius Rengka.

Komentar Anda?

Related posts