PORTALNTT.COM, KUPANG – Gempa magnitudo 6.4 Skala Richter (SR), mengguncang wilayah Kabupaten Flores Timur dan sekitarya. Kepala BMKG Kupang, Drs. Hasanudin mengatakan gempa tersebut terjadi pukul 09:13:04 Wita.
“Gempa terjadi di lokasi 7.32 Lintang Selatan dan 123.40 Bujur Timur,” ujar Hasanudin, Senin, 5 Desember 2016. Gempa tersebut berada di 193 kilometer arah Timur Laut kota Maumere, di kedalaman 517 kilometer. “Meskipun gempa ini termasuk klasifikasi gempa bumi kuat, tetapi patut disyukuri bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi hiposenter dalam (deep focus earthquake) yang tidak berpotensi merusak dan tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Sementara Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Drs. Mochammad Riyadi, M.Si mengatakan, Peta tingkat guncangan menunjukkan dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di Wetar, Alor, Lomblen, Maumere, Ende, dan Sika pada skala intensitas II SIG BMKG atau III MMI. Banyak warga di daerah tersebut terkejut akibat guncangan gempabumi ini, tetapi hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempabumi.
Secara tektonik, di bawah zona Laut Flores merupakan zona pertemuan lempeng yang memiliki keunikan tersendiri karena di wilayah ini Lempeng Indo-Australia menyusup curam ke bawah Lempeng Eurasia hingga di atas 600 km. Gempabumi dalam dengan hiposenter di atas 300 km di Laut Flores merupakan fenomena menarik, karena fenomena semacam ini sangat jarang terjadi.
“Jika ditinjau mekanisme sumbernya yang berupa oblique turun (kombinasi sesar turun dan mendatar dengan dominasi pergerakan turun), tampak bahwa aktivitas yang terjadi sangat mungkin masih dipengaruhi gaya gaya tarikan slab lempeng ke bawah,” jelas Riyadi.
Lanjut Dia, Dalam hal ini gaya tarikan lempeng ke bawah (slabpull) yang lebih dominan karena pada kedalaman Zona Transisi Mantel bagian bawah terjadi ketidakseimbangan gaya yg dipengaruhi gaya apung lempeng (slab bouyancy) dan dominasi ada pada gaya menarik lempeng kebawah.
“Aktifnya “deep focus earthquake” di Laut Flores ini menjadi petunjuk bagi kita semua bahwa proses subduksi lempeng dalam di utara NTT hingga kini masih berlangsung. Masyarakat pesisir di seluruh wilayah NTT dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” ujarnya. (PN)