Gandeng Prodia, Layanan BPJS Keliling Hadir di Tengah Warga Desa Rinbesihat

PORTALNTT.COM, ATAMBUA – BPJS Kesehatan Cabang Atambua hadir menyapa warga Desa Rinbesihat, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu melalui layanan BPJS Keliling atau sebelumnya dikenal dengan Mobile Customer Service (MCS), Rabu (24/07). BPJS Keliling kali ini turut menggandeng Prodia Cabang Atambua untuk memberikan pelayanan pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah bagi warga Desa Rinbesihat. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Atambua, Sarwika Meuseke mengungkapkan bahwa kegiatan ini bentuk sinergi antara BPJS Kesehatan dengan Prodia sebagai pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.

“Kami berkoordinasi dengan Prodia untuk dapat melakukan skrining awal diabetes melitus di saat kami juga melaksanakan BPJS Keliling agar jalan bersamaan. BPJS Keliling ini merupakan pelayanan jemput bola sehingga masyarakat yang terkendala jarak yang jauh ke Kantor BPJS Kesehatan dapat memanfaatkan layanan administrasi kepesertaan yang berkaitan dengan Program JKN,” jelas Sarwika yang ditemui di tempat terpisah.

BPJS Keliling dapat melayani layanan administrasi seperti pendaftaran baru Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP), penambahan atau pengurangan anggota keluarga, perubahan lokasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), perubahan kelas rawat, perubahan identitas, pengaktifan atau penonaktifan WNI dari dan ke luar negeri, peralihan jenis kepesertaan ke PBPU/BP, pemutakhiran data, serta pemberian informasi dan penanganan pengaduan. Tidak hanya layanan administrasi saja, apabila ada peserta JKN yang ingin membayar iuran juga bisa melalui petugas BPJS Keliling.

Hadirnya BPJS Keliling dan Prodia ini mendapatkan respon positif warga Desa Rinbesihat. Salah satunya Margareta Moru yang merupakan peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia mengatakan bahwa adanya layanan BPJS Keliling ini sangat membantunya.

“Saya ini tidak tahu bawa motor dan jarak dari sini ke kantor BPJS Kesehatan juga cukup jauh, harus menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Kami senang dengan kegiatan hari ini, ditambah lagi ada pemeriksaan gula darah. Sebelumnya kami sudah diberitahu oleh sekretaris desa, apabila ingin melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyakit diabetes, harus puasa selama 9 jam agar hari ini dapat melakukan pemeriksaan. Jadi tadi malam saya mulai puasa sampai dengan pagi ini. Untuk hasilnya belum keluar, tapi saya berharap gula darah saya normal,” jelas Margareta.

Dalam kesempatan yang sama, Nilla Meded selaku Petugas Prodia Cabang Atambua menjelaskan bahwa pemeriksaan ini sebagai langkah pertama guna mendeteksi penyakit diabetes melitus. Menurutnya, ini merupakan skrining awal untuk pemeriksaan gula darah dan mencegah penyakit diabetes melitus. Sebelum menjalani tes gula darah, masyarakat dianjurkan untuk puasa terlebih dahulu sekitar 9 sampai 12 jam.

“Hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat. Apabila dari hasil tes tersebut pasien memiliki gula darah di atas normal, maka kami infokan ke Puskesmas untuk pasien tersebut mendapatkan obat. Normalnya itu gula darah puasa <100mg/dL dan gula darah 2 jam PP <140mg/dL,” ungkap Nilla.

Selain itu, warga Desa Rinbesihat juga ikut berpartisipasi melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN maupun situs https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining/index.html. Skrining riwayat kesehatan merupakan proses pengumpulan informasi tentang riwayat kesehatan peserta guna mendeteksi risiko penyakit kronis, seperti diabetes melitus, hipertensi, gagal ginjal kronis, dan jantung koroner. Pada skrining riwayat kesehatan terdapat 47 pertanyaan seputar riwayat kesehatan, pola hidup, dan konsumsi makanan peserta. Dengan mengetahui risiko sedini mungkin, peserta JKN dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengambil langkah-langkah pencegahan sebelum penyakit berkembang menjadi lebih parah. (ir)

Komentar Anda?

Related posts