PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Ketua Ikatan Keluarga Asal Sumba di Kupang Prof.Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc, Ph.D secara tegas mengatakan sudah saatnya bagi orang Sumba berkiprah dan menduduki jabatan politik di level provinsi sebagai orang nomor satu di NTT.
“Kalau secara terbuka IKAS sudah beberapa kali menyatakan mendukung siapa pun seratus persen kalau ada orang sumba yang ingin nomor 1 jangan nomor 2 karena kita ini punya kemampuan, punya potensi untuk jadi nomor 1 kenapa harus jadi nomor 2. Nah, apakah memang Sumba tidak punya kapasitas sehingga hanya mentok di nomor 2 atau hanya menjadi cadangan dan pada akhirnya tidak masuk nominasi,” tegas Umbu Data pada PortalNTT disela-sela kegiatan musyawarah III IKAS-Kupang di aula SMK Negeri 3 Kupang, Sabtu (22/4/2017).
Menurut Umbu Data, banyak sekali orang Sumba yang potensial dan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin NTT ke depan. Namun Ia mengakui agak terlalu eksplisit kalau menyebut nama, tapi salah satunya ada pak Daniel Tagu Dedo yang mau maju dari PDIP dan kemudian ada beberapa figur Bupati di Sumba yang ingin maju mendampingi sejumlah figur yang punya partai.
“Tapi apakah figur-figur ini sudah mendekati kita punya saudara-saudara orang Sumba atau tidak, ini yang jadi permasalahan, sehingga jangan terkesan lempar makanan ayam lalu mau minta orang pilih,” kata Umbu Data.
Dia mengakui salah satu faktor kegagalan orang Sumba adalah kurang komunikasi dari para calon-calon itu, mungkin saja karena kesibukan pribadi yang banyak menelan waktu sehingga terbawa oleh waktu dan kemudian seperti terlewatkan begitu saja. Oleh karena itu ke depan itu kita harus fokus.
“Selama ini kita sudah bekerja untuk itu, cuman kerja kita itu tidak efektif karena kita kurang koordinasi. Dalam hal menjelang Pilkada, para teman-teman yang ikut Pilakda tidak melibatkan IKAS untuk ikut bekerja sebagai bagian dari mesin persiapan pilkada. Memang ini bukan organisasi politik tapi paling tidak ketika ada orang Sumba yang ingin maju maka kita anggota IKAS sudah pasti mendukung,” tegas Dia.
Dia menambahkan, ada anggota IKAS yang ingin maju di Pilgub pun sampai saat ini belum ada suara yang begitu jelas, apakah IKAS dibutuhkan di dalam proses atau tidak. Ia meyakini dibutuhkan tapi tidak dilibatkan sehingga itu yang jadi masalah.
“Kita tidak bisa paksa diri, tapi secara terbuka IKAS mendukung seratus persen,” tukasnya.
Untuk itu ke depan, Umbu Data mengatakan IKAS harus lebih pro aktif dan tidak bersifat menunggu untuk mengambil bagian dan mendukung secara aktif kegiatan-kegiatan yang terkait dengan, misalnya ada orang Sumba yang ingin maju di Eksekutif atau Legislatif.
“Memang IKAS tidak diniatkan untuk menjadi organisasi politik tapi bisa berpolitik praktis dalam arti bahwa kita memberikan dukungan nyata kepada orang-orang yang berpotensi untuk menjadi pemimpin di daerah ini,” pungkas mantan Rektor Undana ini. (Jefri)