Fani Terkesan, Persalinan Pakai JKN Terasa Nyaman dan Memuaskan

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Kelahiran buah hati adalah momen yang sangat dinantikan, terlebih momen kelahiran anak pertama. Hal inilah yang dirasakan oleh Stefania Pinto (24), warga Kabupaten Timor Tengah Utara yang baru saja menjalani proses persalinan. Sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI), Fani merasa bersyukur karena biaya persalinannya dijamin penuh Program JKN.

“Puji Tuhan saya telah melahirkan seorang anak perempuan yang merupakan anak pertama kami dengan proses persalinan normal. Tentunya, saya dan suami sangat bahagia sekali. Kami sudah menyiapkan nama untuk putri kami yaitu Theresia Aljira Obe, panggilannya Aljira,” ujar Fani mengawali ceritanya, Senin (26/08).

Selama menjalani proses persalinan di rumah sakit, Fani merasakan pelayanan yang baik dan sigap dari petugas rumah sakit yang melayaninya. Mulai dari perawat, bidan, hingga dokter. Selain karena kehadiran malaikat kecilnya, ia sangat bersyukur tidak pernah dikenakan biaya selama perawatan dan obat-obatan yang ia peroleh. Pelayanan yang

“Dari awal proses persalinan sampai dengan saat ini, saya tidak mengalami kesulitan sama sekali. Pada saat saya datang, saya hanya diminta Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP atau Kartu Keluarga (KK) saja. Awalnya saya sempat memikirkan biaya melahirkan dan juga biaya perawatan bayi selama di rumah sakit. Namun, saya bersyukur semua biaya saya dan anak saya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tidak terbayang jika saya belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, entah di mana kami mencari biaya untuk persalinan saya,” ungkap Fani.

Fani yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga ini mengakui Program JKN sebagai penolong setiap kali berobat terlebih saat memeriksakan kehamilannya dan ketika melahirkan. Ia merasakan besarnya manfaat dari Program JKN bantuan pemerintah ini, terutama sangat diringankan dari segi biaya. Pada saat ia mengandung, ia juga rutin memeriksakan diri Puskesmas sebanyak tiga kali, yaitu satu kali pada trimester 1, satu kali pada trimester 2, dan dua kali pada trimester 3. Selain itu, ia juga diberikan vitamin juga. Semuanya tidak diminta sepeser rupiah pun.

“Pada tahun 2023 lalu, saya pernah mengalami keguguran dan harus dikuret. Pada saat itu usia kandungan saya tiga bulan dan mengalami kelainan kehamilan yang disebut hamil anggur sehingga janin tidak berkembang. Saya pergi ke Puskesmas, kemudian saya dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Di rumah sakit, saya dirawat tiga malam. Pelayanan yang saya dapatkan waktu itu juga baik, sama seperti yang saya dapatkan sekarang,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Fani menyampaikan harapannya kepada semua pihak agar terus menjaga kesinambungan Program JKN. Menurutnya, program ini sangat membantu bagi masyarakat yang tidak mampu. Fani juga memberikan masukan kepada BPJS Kesehatan untuk terus mengoptimalkan pelayanan dan informasi makin diperluas sampai ke desa-desa sehingga masyarakat lebih paham akan manfaat dari Program JKN ini.

“Program ini sangat bagus karena sudah banyak masyarakat yang sangat terbantu dengan program ini. Program ini harus tetap lanjut sampai kapan pun. Mudah-mudahan ke depan bisa ditingkatkan lagi pelayanannya. Saya yakin dengan dukungan seluruh pihak, Program JKN bisa terus dipercaya masyarakat untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat,” ungkap Fani. (ak/af)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60