PORTALNTT.COM, KUPANG – Sebanyak 4 bakal calon Wali Kota Kupang mengikuti pembekalan Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Zona Bali, NTB dan NTT, di Surabaya, Sabtu 4 Mei 2024.
Empat balon Wali Kota yang mengikuti pembekalan tersebut diketahui telah mendaftar di DPC PKB Kota Kupang, yaitu Bildat Thonak, George Hadjoh, Alex Foenay dan Ewalde Taek (Ketua DPC PKB Kota Kupang). Sementara itu Jefri Riwu Kore yang diketahui telah mendaftar paling pertama, tampak tidak terlihat dalam kegiatan itu.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam sambutannya menyampaikan selamat datang seluruh Bakal Cakada Zona Bali, NTB dan NTT.
“Selamat bergabung dengan keluarga besar PKB,” ujar Cak Imin.
Menurut Cak Imin, Pilkada adalah momentum konsolidasi di daerah dengan pusat.
“Semakin terintegrasi dan solid, maka Indonesia tentu akan semakin mudah maju dan sejahtera,” tandasnya.
Cak Imin menegaskan tantangan ke depan tidaklah mudah, dan pasti memerlukan konsolidasi pemerintahan yang kuat.
“Terhampar di depan mata kita problem kebangsaan yang harus kita atasi bersama. Krisis fiskal, lingkungan hidup, penguatan demokrasi, serta pemerataan adalah agenda kita semua,” tegas Cak Imin.
Balon Wali Kota Kupang, Bildat Thonak, usai mengikuti kegiatan pembekalan mengaku sebagai orang muda dirinya sangat senang karena bisa bersama-sama dengan orang-orang hebat calon-calon kepala daerah Zona Bali, NTB dan NTT.
“Apresiasi yang tinggi untuk PKB karena bisa mengumpulkan semua calon kepala daerah,” ucap Pengacara muda ini.
Dalam kesempatan itu, Bildad mengakui bertemu dengan banyak petinggi-petinggi partai PKB dan ada banyak masukan-masukan yang sangat bermanfaat baginya dalam membangun satu daerah.
“Ada banyak masukan ketika berdiskusi dengan petinggi-peringgi partai. Point utama yaitu pemimpin harus melayani rakyat dengan hati. Untuk membangun daerah dibutuhkan kerjasama semua pihak,” urainya.
Untuk itu dirinya siap jika diberi kepercayaan oleh PKB untuk menjadi Calon Wali Kota yang diusung PKB.
“Jika PKB merekomendasikan maka saya siap menjadi bagian dari keluarga besar PKB,” pungkas Bildat Thonak.
Sementara itu George Hadjoh ketika diminta tanggapannya usai mengikuti pembekalan cakada mengaku siap menjalankan arahan Ketum PKB tentang Krisis fiskal, lingkungan hidup, penguatan demokrasi, serta pemerataan.
“Pemimpin itu adalah pelayan masyarakat. Dan saya sudah membuktikan ketika 1 tahun menjadi Penjabat Wali Kota. Rumah jabatan itu terbuka untuk semua masyarakat untuk datang menyampaikan persoalan-persoalannya. Jika persoalan itu bisa segera diatasi maka saya langsung eksekusi tanpa perlu tunggu waktu lama namun jika membutuhkan perencanaan maka saya memanggil dinas tekhnis untuk mempersiapkannya untuk ditindaklanjuti,” ungkap George Hadjoh.
Bagi George Hadjoh, Kota Kupang yang sangat heterogen butuh pemimpin yang peduli dan beri solusi.
“Ada banyak persoalan di Kota ini dan butuh penaganan serius. Pemimpin harus bisa turun dan lihat persoalan dan langsung ambil tindakan. Saya waktu jadi penjabat terjun langsung, masuk dalam got-got untuk bersihkan sampah. Hasilnya angka DBD di Kota Kupang turun drastis, tidak adalahi sampah-sampah berserakan saat hujan karena di jalur-jalur yang tersumbat sudah kita bersihkan. Masih ada hal lainnya. Saya siap bekerja melayani masyarakat, mewujudkan Kota Kupang jadi Kota Bersinar (Bangkit, Bersih, Inovatif dan sejahtera,” urai pelatih teladan nasional Kempo ini.