PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, LT, dilaporkan ke Kepolisian Resort Kupang Kota (Polresta) karena diduga melakukan penghinaan melalui group WhatsApp.
Selain LT, ada juga RG yang turut dilaporkan.
Laporan ini diadukan oleh seorang karyawan BUMD, MSD, dengan surat tanda terima laporan polisi nomor : 917/ STTLP / VIII / 2020 / SPKT Resort Kupang Kota, pada tanggal 26 Agustus 2020.
Menurut MSD, ia melaporkan para terlapor (LT dan RG) karena diduga telah melakukan penghinaan terhadap dirinya bersama suami melalui group WhatsApp (WA) keluarga GA.
“Percakapan itu terjadi dalam group WA keluarga GA tanggal 8 Juli 2020. Sebelumya saya bersama suami ada dalam group itu karena kami semua adalah bagian dari keluarga GA tapi kami akhirnya dikeluarkan dari group. Dalam diskusi group terjadi pembahasan tentang sertifikat kepemilikan rumah yang telah diubah dari pemilik awal orang tua suami saya kemudian dibalik nama atas nama suami saya,” jelas MSD pada media ini, Sabtu (5/9/2020).
Diakuinya, isi percakapan itu sangat menghina dan merendahkan martabat ia bersama suami.
“Kami laporkan dugaan penghinaan ringan. Saat di polisi, oleh penyidik kami diberi ruang untuk mediasi. Sudah hampir selesai dalam proses mediasi itu, tetapi salah satu kerabat RG yang ngotot untuk tidak ingin berdamai dan mempersilahkan kami untuk melanjutkan perkara ini sampai ke pengadilan,” katanya.
Semua bukti capture percakapan di group WA sudah diserahkan kepada penyidik.
“Ada 27 buah capture yang kami serahkan ke penyidik. Hasil capture itu diberikan oleh salah satu anggota group WA yang ada dalam group keluarga GA pada kami,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, ia bersama suami sebagai korban menyerahkan sepenuhnya persoalan ini agar diproses lebih lanjut karena tidak ada itikad baik dari para terlapor.
“Kami sudah beritikad baik untuk menyelesaikan persoalan tapi para terlapor bersikeras untuk tetap melanjutkan maka kami pun juga tetap lanjut sampai pada pembuktian di pengadilan nantinya,” tutupnya.
Sementara itu LT yang coba dikonfirmasi media ini terkait laporan polisi atas dirinya melalui pesan WA tidak digubris meskipun pesannya telah dibaca. Selain mengirim pesan WA, media ini juga berusah menghubungi sebanyak dua kali tapi tidak direspon hingga berita ini diturunkan. (Red)