PORTALNTT.COM, MAUMERE – Potensi ikan yang dimiliki di perairan Kabupaten Sikka sangat luar biasa sehingga produksi ikan pertahun cukup tinggi dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selama ini Pemerintah Kabupaten Sikka khususnya Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sikka fokus kepada masyarakat nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut utara sementara perhatian kepada nelayan di laut selatan belum maksimal. Hal ini membuat Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Kabupaten Kabupaten Sikka Heri Nidi yang baru, memfokuskan perhatiannya untuk mengarap potensi ikan di pantai selatan.
“Kita sementara membangun kolam labuh di Kecamatan paga, agar para nelayan di pantai selatan bisa melakukan aktivitas bongkar muat dan bisa terlindung dari ombak. Potensi ikan di laut pantai selatan sangat luar biasa dan belum di eksploitasi secara maksimal karena pembangunan infrastruktur yang belum memadai,” kata Heri Nidi, saat ditemui Portal NTT di sela-sela acara festival teluk Maumere di lapangan Gelora Samador,Kabupaten Sikka Sabtu (20/08/2016).
Lanjut Dia, pembangunan kolam labuh sangat penting sekali karena gelombang laut di pantai selatan sangat ganas.
“Karena selama ini, kapal nelayan mengalami kerusakan yang di hantam ombak apalagi kalau saat musim angin selatan,” ujarnya.
Selain itu Heri Nidi menambahkan, Pantai utara sangat padat dengan aktivitas nelayannya dan memiliki infrastruktur yang lengkap.
“Sudah waktunya, kita sekarang menggarap potensi ikan di laut pantai selatan sehingga produksi ikan meningkat sekaligus meningkatkan kesejahteraan para nelayan,” ungkapnya.
Dia mengharapkan, dengan selesainya di bangun kolam labuh dapat meningkatkan pendapatan para nelayan di pantai selatan. Baginya, Potensi perikanan di laut selatan sudah mampu mengeksport ikan ke luar negeri dalam jumlah yang cukup besar, namun belum digarap secara maksimal.
“Kalau kita garap dengan maksimal tentu, Kabupaten Sikka dipastikan menjadi daerah primadona perikanan dan kelautan di NTT sekaligus dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya. (An)