PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Dimu Dedi (nama kuda,red) berhasil keluar sebagai Juara Satu Lomba Pacuan Kuda Open Tournament Piala Bupati Sumba Barat 2016 di kelas B putaran Final, Senin (17/10/2016) di lapangan Gelora Pada Eweta, Kelurahan Pada Eweta, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.
Kuda Dimu Dedi dengan tinggi 135 cm, berkelamin jantan, asal Sumba Barat ini berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan catatan waktu 82,52 detik. Berada di posisi kedua, kuda Aragon dengan catatan waktu 82,87 detik, urutan tiga kuda Ole Dewa dengan catatan waktu 83,71 detik dan urutan empat kuda Pare Rara Nombu dengan catatan waktu 84,53 detik.
Yopi Malingara pemilik kuda Dimu Dedi yang ditemui PortalNTT usai perlombaan mengungkapkan rasa bahagia yang mendalam atas prestasi yang diraih.
Menurutnya keberhasilan ini buah dari persiapan yang matang selama mengikuti tournament ini, khususnya pada saat menjelang Final.
“Persiapan kami sebelum mengikuti perlombaan khususnya menjelang final ini yakni menjaga pola makan sebelum pacuan, waktu istirahat yang cukup di kandang. Terkadang kuda tidak bisa tidur karena terlalu banyak orang di kandang ribut, sama juga dengan kita manusia. Kalau tidak istirahat penuh pasti besok stamina kita akan menurun dan lemah begitu juga dengan kuda. Kemudian ada juga beberapa vitamin yang dia butuhkan seperti B12,” ujar Yopi.
Dikatakan Yopi, selama mengikuti perlombaan kudanya selalu menjadi juara di berbagai tournament.
“Ini kali ketiga dia (kuda dimu dedi,red) ikut perlombaan dan selalu juara. Tahun lalu juara dua open tournament seperti ini, baru-baru ini ada perlombaan tertutup yang dilaksanakan juara 1 dan kali ini juara 1 lagi,” jelas PNS di kantor kecamatan Wonokaka ini.
Diakuinya pada saat sebelum mengikuti kegiatan tournament piala Bupati 2016, Kuda Dimu Dedi juga mengikuti tournament tertutup. Yang mana ketika itu karena ada sedikit kesalahan dari panitia sehingga pada saat pengukuran tinggi badan, kuda Dimu Dedi dikelompokkan pada kategori A.
“Pada perlombaan yang baru-baru ini, ada sedikit kesalahan yang saya lihat itu sebgai suatu indikasi kecurangan dari panitia. Karena kami tau bahwa Dimu Dedi ini termasuk jenis kuda pendek sehingga masuk dalam kategori B tapi seolah-olah dipaksakan masuk kategori A, namun itu pun berhasil juara 1, sehingga kali ini kami meminta panitia agar benar-benar jelih dalm pengukuran dan ternyata benar bahwa Dimu Dedi termasuk dalam kategori kelas B dan berhasil juara 1,” katanya.
Oleh karena itu dirinya berharap kepada panitia yang akan datang untuk benar-benar netral sehingga perlombaan yang dilaksanakan sesuai dengan kategori dari tinggi kuda dan sesuai dengan stndar aturan yang ada bukan karena ada kesalahan pengukuran ataupun permainan untuk menjatuhkan peserta yang berpartisipasi dalam tournament.
“Menyangkut hadiah, kami rasa sangat cukup karena sesuai dengan biaya pemeliharaan yang dilakukan selama ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui Dimu Dedi berhasil membawa pulang hadiah sebuah sepeda motor Honda merk Beat, uang pembinaan Rp. 15 juta, sebuah piala dan piagam penghargaan. (Jefri)