Diduga Tidak Mampu Bayar Anggaran Media, Paket Sasando Lakukan Penipuan

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C Lun dan Adolfina Elisabeth Koamesakh (paket Sasando) nomor urut 1 diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah media
diantaranya, KPKNews.net, Beritadelapanenam.com, beritaNTT.com, metrotimor.com dan portalNTT.com.

Dugaan Penipuan ini, bermula dari sebuah rancangan kerjasama yang dibangun antara kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao (Paket Sasando) untuk mempublikasikan sejumlah kegiatan Paslon ini dalam perhelatan pilkada Bupati Rote Ndao tahun 2018.

Archimes Mole yang ditunjuk sebagai ketua tim media, telah memaparkan secara detail rancangan kerjasama itu kepada Jonas C. Lun dan Adolfina Koamesakh selaku calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao.

Penjelasan detail itu akhirnya mendapat respon positif dari Paslon ini. Untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut sejumlah media diminta untuk segera memasukkan kontrak kerjasama sebagai bentuk komitmen antara media dan paket Sasando.

Proses dan tahapan pilkada terus bergulir dan media yang menjalin kerjasama melaksanakan kewajibannya untuk meliput kegiatan yang dilakukan paket Sasando. Namun, fatalnya Paket Sasando seolah-olah tidak perduli dengan kerja yang telah dilakukan tim media.

Saling lempar tanggung jawab pun terjadi ketika tim media mempertanyakan apa yang seharusnya menjadi hak mereka, seperti yang telah disepakati.

“Saya selaku orang yang ditunjuk sebagai ketua tim media sudah menjelaskan secara rinci tentang biaya yang harus dikeluarkan bagi tim media. Jumlahnya sekitar Rp.110 juta untuk 5 media. Kedua calon menyetujui itu. Namun ketika teman-teman meminta apa yang menjadi hak mereka terjadi saling lempar tanggung jawab, bahkan teman-teman media disuruh ke sana ke sini tanpa ada kepastian yang jelas,” ungkap Archimes Mole, Selasa (19/6/2018).

Melihat kondisi ini, sebagai ketua tim media, Archimes Mole tidak bisa berbuat banyak, segala upaya pendekatan dan penjelasan kepada kedua calon telah dilakukan namun hasilnya nihil.

“Teman-teman mengadu kepada saya tapi saya jelaskan ke mereka kondisi real yang terjadi. Adapun yang menyalakan saya ketika itu, tapi saya menyarankan agar mereka menghubungi langsung kepada yang bersangkutan biar jelas, jangan ada dusta diantara kita,” kata Archimes dengan nada kecewa.

Salah satu anggota tim media, Endang Sidin mengaku sangat kecewa dengan perlakuan paket Sasando terhadap tim media. Baginya tugas dan tanggung jawab meliput itu adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalankan, dan itu telah dilakukannya bersama teman-teman. Apalagi ia hanya seorang pekerja yang harus bertanggung jawab terhadap perusahaan dimana Ia bekerja.

“Saya waktu itu menangis karena hak kami tidak diperhatikan sama sekali oleh Calon Bupati dan Wakil Bupati (paket Sasando). Bos saya telpon dan merasa kalau saya sudah menerima uang hasil kerja sama itu namun tidak menyetorkan ke perusahaan. Jujur selama menekuni tugas sebagai kuli tinta, ini pengalaman terburuk saja,” ungkap Endang wartawan KPKNews.net ini.

Endang mengatakan kalau Ia sudah menyampaikan hal ini pada calon Bupati Jonas C Lun tapi jawaban yang diterimanya, untuk persoalan pembayaran telah ditugaskan kepada calon Wakil Bupati, Adolfina Koamesakh.

“Saya hubungi dia (Adolfina Koamesakh) melalui WA (WhatsApp), jawabannya tunggu nanti dikoordinasikan dengan calon Bupati dan anaknya calon Bupati yang bernama Kresna, semua bukti percakapan di WA masih ada,” jelas Endang sambil menunjukkan bukti WA itu.

Karena merasa dibohongi dengan sejumlah alasan yang berkelit-kelit, Ia sempat ingin mengadukan hal ini ke pihak berwajib agar diselesaikan secara baik.

“Saya sudah ingin lapor polisi tapi ada orang yang diutus untuk ketemu saya dan bawa ke sekretariat. Sesampainya di sana mereka hanya menjelaskan tapi tidak menjawab apa yang saya persoalkan yaitu pembayaran uang bagi kami tim media karena kontrak telah kami serahkan langsung ke calon Bupati. Mereka tuntut kami begini begitu, saat kami sodorkan kontrak sesuai permintaan mereka meminta kami bersabar, sampai hari ini tidak ada pembayaran sepeserpun,” tegas Endang, jurnalis perempuan yang dikenal sangat berani memperjuangkan kebenaran ini.

Hal senada juga diungkapkan seorang anggota tim media, Bernadus Saduk. Menurutnya, Ia adalah orang yang sejak awal sebelum paket Sasando ini ditetapkan jadi peserta pilkada Rote Ndao 2018, karena Ia secara pribadi mengagumi sosok calon Bupati, Jonas C Lun. Namun karena berkelit-kelitnya urusan pembayaran honor tim media, Ia merasa kecewa.

“Saya mendukung paket Sasando karena mengangumi pak Lun sebagai calon Bupati tetapi saya kecewa dengan Ibu Adolfina Koamesakh selaku calon Wakil Bupati,” ungkap Bernadus Saduk yang akrab disapa Nadus.

Ditanya alasan mengapa Ia kecewa dengan Ibu Adolfina Koamesakh, Nadus menjelaskan karena calon wakil bupati Ibu Adolfina kurang menghargai dan memberikan respon yang tidak bagus.

“Saya selalu WA hanya dibaca tapi sonde (tidak,red) balas sedikitpun. Kemarin ketemu di sekretariat saja Dia sonde tegur lalu berlalu pergi begitu saja,” jelasnya.

Nadus menambahkan kekecewaannya memuncak karena setiap kali ditanyakan tentang pembayaran honor tim media, Ibu Adolfina selalu berkelit dengan sejumlah alasan tanpa ada kepastian.

“Saya ditelepon dan ditanya terus menerus oleh pimpinan tentang bagaimana realisasi pembayaran tim media dan saya menjawab apa adanya bahwa belum ada pembayaran karena urusan tim media sudah dilimpahkan ke ibu Adolfina, tapi tidak ada tanggapan apapun, sampai saat ini,” jelas Nadus menambahkan.

Puncak kekesalan Nadus ini dituangkan dalam sebuah postingan di group ARAK (Anak Rote Anti Korupsi) yang banyak dikunjungi warganet dari Rote Ndao.

“Belum jadi wakil Bupati tapi Dr.Adolfina Elisabeth Koamesakh selaku calon Wakil Bupati dari paket Sasando sudah melakukan pembohongan publik terhadap saya apalagi rakyat Rote Ndao,” tulis Nadus dalam postingan di group ARAK yang mendapat respon beragam dari warganet.

Terpisah calon wakil Bupati dari paket Sasando Adolfina Koamesakh yang dihubungi terpisah mengaku tidak pernah ada kontrak apapun dengan media manapun.

“Saya tidak pernah ditugaskan untuk membayar apapun sehubungan dengan media,” pungkasnya. (Tim)

Komentar Anda?

Related posts