Penulis: Daniel Timu
PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Ketua Koperasi Bintang Rajawali, Welem Paulus resmi dipolisikan di Polres Rote Ndao atas dugaan penggelapan sebuah Mobil Avansa milik Jonny Nathanel Ndolu, warga Kota Raja, Kota Kupang.
Sesuai dengan informasi yang media ini peroleh dari Jonny Ndolu selaku korban, menjelaskan bahwa dirinya telah melaporkan 3 orang diduga kuat melakukan penggelapan terhadap mobil miliknya, yaitu Bernadus Ndolu (Tahanan Polresta Kupang), juga 2 orang lainnya yakni Welem Paulus dan Stev Ndun, yang adalah Warga Desa Oelunggu, Kec. Lobalain, Kab. Rote Ndao.
Saat menghubungi media ini melalui panggilan seluler pada, Jumat (6/5/2022), Jonny Ndolu menjelaskan bahwa awalnya Mobil Avansa miliknya di sewa oleh Bernadus Ndolu pada bulan Februari 2021 lalu, dimana mobil itu akan di sewa selama 3 bulan. Setelah 3 bulan pertama, yakni pada bulan Mei 2021, Bernadus bayar uang sewa untuk 3 bulan itu, lalu minta di sewa 1 bulan lagi.
Hingga bulan Juni 2021, Jonny sebagai pemilik mobil pun mencari Bernadus untuk menagih uang sewa mobil. Namun sesampainya di Rumah Bernadus, Jonny tak melihat mobilnya. Saat itulah Bernadus mengatakan bahwa mobil Avanza milik Jonny ada di tangan Welem Paulus.
“Bernadus kasih tau saya, katanya dia titip mobil saya di Pak Welem Paulus. Hingga 1 Juli 2021 saya telpon ke Welem tanyakan mobil saya, dia bilang dia tidak tau soal mobil itu,” jelas Jonny Ndolu pada media ini.
Jonny juga mengungkapkan bahwa setelah ditelusuri, ternyata Bernadus juga telah di tahan di Polresta Kupang karna diduga telah gelapkan mobil milik beberapa orang di Kupang. Hingga akhirnya Jonny ke Rote untuk menelusuri mobilnya yang ternyata mobil Avanza milik Jonny diduga kuat telah ada dalam penguasaan Stev Ndun, warga Desa Oelunggu.
“Stev Ndun bilang Welem Paulus yang kasih dia pakai itu mobil, karena Welem ada pinjam uang dari dia. Sedangkan dari awal Welem Paulus bilang dia tidak tau soal mobil saya,” ungkap Jonny Ndolu.
“Kemarin Saya sudah cek langsung mobil di rumah Stev Ndun, ternyata sudah ganti nomor plat. Aslinya nomor plat DH 1858 DD, skarang diganti DH 1227 HH. Tapi setelah cocokan nomor mesin dan nomor rangka sesuai dengan BPKB asli yang di tangan saya,” lanjut Jonny Ndolu menjelaskan.
Membenarkan laporan tersebut, Kasatreskrim Polres Rote Ndao, Iptu Yeni Setiono, SH saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp Pada Jumat malam (6/5/2022) menjelaskan bahwa Dugaan Kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan oleh pihak Reskrim Polres Rote Ndao.
“Iya betul dilaporkan di polres Rote Ndao. Untuk sementara (Mobil) di amankan di Polres dalam rangka proses penyelidikan terkait laporan tersebut,” jelas Iptu Yeni Setiono, Kasatreskrim Polres Rote Ndao.
Sementara itu Welem Paulus selaku terlapor, saat dikonfirmasi media ini melalui panggilan seluler pada, Jumat (6/5/2022) menjelaskan bahwa dirinya adalah korban penipuan atas tindakan dari Bernadus Ndolu yang meminjam uang padanya sebanyak 200an Juta Rupiah, dimana Bernadus memberikan mobil itu sebagai jaminan.
“Dia (Jonny) pung kakak Bernadus yang kasih itu mobil sebagai jaminan atas pinjaman uang di Beta 200 juta. Semua bukti kwitansi dan Surat-surat Mobil Bernadus kasi juga. Jadi kalo dia cek mobil sudah ganti nomor plat dan ganti BPKB, itu Bernadus yang ganti, Bukan Beta,” Jelas Welem Paulus dalam dialek kupang.
“Jadi ini mungkin dong pung permainan supaya mobil di ambil kembali dan Beta pung uang hilang. Karena ternyata Bernadus ini juga pemain, banyak yang sudah korban. Makanya kemarin Beta juga minta Polres tahan itu mobil dan usut ini kasus. Karena bisa jadi Jonny dengan Bernadus sama-sama nikmati uang yang Bernadus pinjam dari Beta,” lanjut Welem Paulus menjelaskan.
Untuk diketahui bahwa Dugaan Kasus Penggelapan Mobil ini telah dilaporkan oleh Jonny Ndolu di Polres Rote Ndao sejak 4 Mei 2022 dengan Nomor : LP/B/19/V/2022/SPKT/Polres Rote Ndao/Polda Nusa Tenggara Timur.