PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Dugaan Kasus Pungli mulai marak terjadi menimpa para Nakes (Tenaga Kesehatan) di Kabupaten Rote Ndao. Setelah sebelumnya viral diberitakan media terkait dugaan pungli di Puskesmas Batutua, kini hal yang serupa ternyata juga terjadi di Puskesmas Oelaba.
Hal tersebut mulai terkuak usai media ini mendapatkan informasi dari salah seorang Nakes di Puskesmas Oelaba, Kecamatan Loaholu, bahwa tunjangan para nakes disana juga selalu di potong sebesar 5%, baik dari tunjangan JKN maupun Tunjangan BOK.
Kepada media ini, Nakes yang enggan menyebut namanya itu menceritakan bahwa apa yang terjadi di Puskesmas Batutua, sebenarnya juga terjadi di Puskesmas Oelaba.
Nakes itu mengaku bahwa mereka juga merasa resah, karna uang tunjangan jasa untuk mereka yang nilainya kecil, tapi masih saja di potong untuk kebutuhan yang sesungguhnya sudah ada anggarannya dalam RAB.
“Katong uang jasa su kecil, masih di potong untuk hal yang tidak jelas. Potongan 5% itu di pakai belanja kebutuhan yang ada di RAB JKN. Kan lucu, sonde pakai uang operasional tapi pakai katong pung uang potongan. permasalahannya uang operasionalnya itu dimana ?,” jelas seorang Nakes Puskesmas Oelaba.
Lebih lanjut, Nakes itu juga menjelaskan bahwa dirinya bersama Nakes yang lain juga sudah mempertanyakan hal tersebut pada Bendahara Puskesmas Oelaba, namun pertanyaan mereka tidak digubris.
“Katong sudah bahas di rapat, minta Bendahara JKN paparkan keuangan operasianal, belanja apa saja. Dia (Bendahara) sonde mau. (Bendahara) bilang yang berhak tanya untuk paparkan Orang Dinas (Kesehatan) bukan katong (Nakes Puskesmas),” lanjut Nakes Puskesmas Oelaba, menjelaskan.
Nakes itu juga mempertanyakan tentang biaya operasional sebesar 40% dari total Dana JKN yang diperuntukkan untuk operasional puskesmas.
“Anggarannya ada dan di realisasi tapi bukti fisik di puskesmas tidak kami rasakan. Bukti fisik tidak ada di puskesmas, sedangkan (anggaran) di realisasikan semua, sisa saldo nol,” ujar Nakes Puskesmas Oelaba.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Oelaba drg. Deasi Mayavira Ledoh saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp, membantah hal tersebut.
“Mengenai pemotongan JKN dan BOK 5% itu tidak ada, terimakasih,” jawab drg. Deasi Mayavira Ledoh, Kepala Puskesmas Oelaba.
Untuk diketahui bahwa sesuai data yang diperoleh media ini dari sumber terpercaya, besaran dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Puskesmas Oelaba untuk tahun anggaran 2023 adalah sebesar Rp 754.957.246, yang dibagi 60% untuk Jasa Pelayanan, yakni sebesar Rp 452.974.369. Sedangkan 40% diperuntukkan bagi Biaya Operasional adalah sebesar Rp 301.982.877.