PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Ketua DPD Demokrat NTT, DR. Jefri Riwu Kore menegaskan, partai Demokrat menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa dan menolak radikalisme dan intoleran.
“Partai Demokrat adalah partai yang menujujung tinggi keutuhan NKRI, tidak ada niat dari siapapun kader partai demokrat untuk memecah belah NKRI, dan kami secara tegas menolak semua paham radikalisme dan intoleran,” tegas Jefri Riwu Kore dalam sambutannya dalam kegiatan Syukuran kebangsaan yang digelar partai Demokrat NTT, Rabu (23/08/2017).
Wali Kota Kupang periode 2017-2022 ini juga menghimbau seluruh kader partai Demokrat untuk tetap giat bekerja demi kepentingan masyarakat.
“Untuk apa kita punya kader partai sampai ke tingkat ranting kalau tidak bekerja, yang menjadi prioritas kita ada kerja nyata sebagai pengadian kita kepada masyarakat,” imbuh Riwu Kore.
Riwu Kore juga optimis partai Demokrat mampu memperoleh kemenangan dalam pilkada mendatang.
“Kita optimis akan menang dalam pilkada mendatang, kita targetkan 50 persen kemenangan akan kita raih,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pembina Demokrat, dirinya menegaskan NKRI tetap menjadi harga mati dalam perjalanan bangsa Indonesia.
“Partai Demokrat menghormati 4 pilar kebangsaan, dan NKRI tetap menjadi harga mati,” tegasnya.
Dirinya juga menambahkan kemerdekaan yang dirayakan menjadi semangat persatuan yang tetap dipertahankan masyarakat.
“Waktu merdeka kita bersatu, dan setelah merdeka kita tetap harus bersatu, kader partai demokrat harus tetap bersatu dan mempertahakan bhineka tunggal ika,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan agar seluruh kader partai demokrat agar tetap cinta damai terhadap sesama.
“Demokrat ingin damai dengan siapa saja, marilah seluruh masyarakat NTT kita damai dengan semua orang, yang karena politik kita terpecah-belah,” pungkasnya.
Acara syukuran kebangsaan ini dihadiri Sekjen Partai Demokrat, DR Hinca Ip Pandjaitan, SH, MM, ACCS, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, E Mangindaan dan rombongan DPP Demokrat. Seluruh ketua DPC Demokrat, para kader dan simpatisan, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda. (Leny)