PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Penderitaan yang dialami Ibu Martha Taopan (53) seorang ibu rumah tangga yang menderita sakit gondok, di RT 35 RW Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelama Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sungguh mengugah rasa dan mengundang simpati.
Terhimpit persoalan ekonomi, Ibu Martha Taopan tak mampu menyembuhkan sakit gondok yang telah di deritanya selama 17 tahun.
Penderitaan yang dialami Ibu Martha mendapat perhatian dari seorang warga negara Amerika, Nyonya Rowiy R. Fangidae Fischbach (52).
Nyonya Fischbach Fangidae, perempuan berhati mulia yang telah melakukan karya sosial di 15 negara ini, sangat prihatin dengan kondisi ibu Martha Taopan yang sudah menderita sakit gondok.
Apalagi, kondisi ibu Martha yang meskipun sakit tapi harus banting tulang membantu mencukupi kebutuhan rumah tangga dengan menjadi tukang cuci di rumah tetangga.
Meskipun telah berusaha keras namun hasil yang diperoleh dari keringatnya tidak seberapa karena upah atau bayaran yang diterima ibu Martha tidak menentu.
Kepada media ini, Nyonya Fischbach Fangidae mengaku telah mengetahui kondisi Ibu Martha melalui team yang selama ini menjadi mitranya di Kupang, yakni Erwin Manoe dan Noni Kune.
“Saya mendapat informasi dari team di Kupang diperkuat lagi dengan membaca pemberitaan tentang Ibu Martha yang memang membutuhkan bantuan baik untuk kehidupannya setiap hari maupun untuk sakit yang di derita,” ungkap Nyonya Fischbach Fangidae pada media ini melalui saluran telpon messenger Facebook, Kamis (19/3/2020).
Nyonya Fischbach Fangidae, menjelaskan dirinya telah membantu ibu Martha sejak dua tahun lalu.
“Saya sudah berkomitmen dalam hidup untuk senantiasa membantu orang-orang susah yang butuh uluran tangan sesama. Ketika informasi tentang ibu Martha disampaikan oleh team saya di Kupang maka setiap bulan saya membantu mereka membeli sembako untuk kebutuhan sehari-hari dan membantu uang tunai,” kata Nyonya Fischbach Fangidae, perempuan berdarah Rote, Indonesia yang telah menjadi Warga Negara Amerika mengikuti suaminya John Fischbach, seorang pensiunan military United States Of Amerika Veteran.
“Saya juga membantu membayar uang sekolah anak-anak mereka,” tambah Nyonya Fischbach Fangidae.
Terkait sakit gondok yang dialami ibu Martha, menurut Nyonya Fischbach Fangidae, ia bersedia membantu membiayai pengobatan dan operasi gondok ibu Martha.
“Saya bersedia membantu biaya pengobatan sampai operasinya ibu Martha. Hanya saat ini team yang di kupang masih berkoordinasi dengan dokter untuk menentukan kapan waktu operasinya dan dimana,” kata Nyonya Fischbach Fangidae, buah hati dari almarhum Pendeta Eli Fangidae dan ibu Yaya Fangidae Padji Lomi yang terkenal sangat aktif melakukan karya kemanusiaan bagi orang banyak.
Lebih lanjut Nyonya Fischbach Fangidae mengatakan keinginannya membantu orang-orang susah dan menderita sudah menjadi panggilan hidupnya sejak kecil. Apalagi saat ini, kata dia, seluruh aksi sosialnya mendapat dukungan luar biasa dari sang Suami John Fischbach.
“Suami saya sangat mendukung apa yang saya lakukan,” tegasnya.
Nyonya Fischbach Fangidae berharap apa yang dilakukannya mampu membahagiakan banyak orang.
“Ketika bisa melihat kebahagiaan dari orang-orang susah, orang yang menderita, orang yang terpinggirkan, orang yang diterlantarkan itu suatu berkat luar biasa bagi hidupku. Apa yang mau dibanggakan selain kita mampu melayani dan membantu orang lain. Karena apa yang dimiliki di dunia ini hanyalah sebuah titipan yang nantinya kita tinggalkan ketika kita mati. Sehingga saya berkomitmen selama masih diberikan kesempatan oleh Tuhan maka saya akan melayani dan membantu orang lain,” pungkas Nyonya Fischbach Fangidae yang masih fasih dialeg Kupang, meskipun sudah 30 tahun menetap di Amerika.
Sementara itu Ibu Martha Taopan dan suaminya Nahor mengucapkan terima kasih karena mendapatkan bantuan dari Nyonya Fischbach Fangidae yang meskipun jauh di Amerika tapi masih memiliki kepedulian terhadap nasib mereka.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Nyonya Fischbach Fangidae yang sudah banyak membantu keluarga kami. Untuk itu kami berdoa agar Nyonya Fischbach Fangidae selalu sehat, panjang umur dan selalu diberkati Tuhan,” ungkap Ibu Martha diamini suaminya.
Ibu Martha mengaku menerima bantuan dari Nyonya Fischbach Fangidae dan juga dari pemerintah yaitu bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kalau bantuan individu baru Nyonya Fischbach Fangidae saja,” katanya. (Jefri Tapobali)