PORTALNTT.COM, KUPANG – Komandan lapangan udara (Danlanud) El Tari Kupang, Kolonel Pnb Jory S. Koloay menegaskan dalam rangka misi operasi TNI yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Udara (TNI AU) di wilayah NTT maka dilaksanakan operasi pengamanan wilayah perbatasan dan operasi patroli udara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III bukan pengamanan terhadap Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz yang melakukan kunjungan bersama rombongan selama beberapa hari di Indonesia.
“Ada 3 pesawat tempur, dilengkapi dengan pesawat Helikopter super puma untuk stand by sar dan perbantuan bila terjadi kontinjensi. Kegiatan ini ini digelar selama seminggu,” kata Danlanud El Tari, Jory S. Koloay kepada wartawan di pangkalan TNI AU El Tari Kupang, Kamis (2/3).
Menurut Kolonel Jory, gelar operasi ini juga dalam rangka bagaimana Negara menghadirkan unsur kekuatan militer dalam hal ini melalui TNI AU di wilayaha-wilayah khususnya di wilayah perbatasan.
“Kenapa dilaksanakan di NTT, karena disini (NTT) berbatasan langsung dengan RDTL dan Australia dan juga merupakan jalur perdagangan internasional yang melewati wilayah Indonesia melalui ALKI III. Sehingga baik pelanggaran wilayah udara maupun wilayah alur laut ALKI salah satu kekuatan yang digelar adalah Sukhoi, dalam rangka untuk memberi daya tangkal kepada niatan orang-orang yang akan melaksanakan kegiatan yang sifatnya diluar prosedur,” tegasnya.
Pangkalan udara El Tari, lanjut Dia, memang merupakan salah satu pangkalan udara operasi TNI di wilayah selatan NKRI yang memang dipersiapkan, dibangun dan diperkuat untuk melaksanakan fungsi menjaga kedaulatan di wilayah timur Indonesia terutama di bagian selatan.
“Data yang kami dapat sejauh ini di tahun 2016 tidak ada ancaman atau pelanggaran tapi tidak ada itu bukan berarti kita membiarkan, tetapi selalu siga dan waspada, sehingga Negara hadir dimana saja dalam melaksanakan fungsi-fungsi pertahanan dan kemanan,” pungkasnya. (Jefri)
