PORTALNTT.COM, WAITABULA – Diduga akibat cekcok di jalanan, seorang anggota TNI Angkatan Udara nekat menembak kaki seorang mahasiswa Undana, Sabtu (14/10).
Pemuda yang diketahui bernama Yulius Bili Dappa (23) mahasiswa asal Undana 3 semester 5 jurusan Administrasi Negara kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) ini sudah mendapat perawatan dari Rumah Sakit Karitas yang langsung di rujuk ke RSU Waikabubak untuk penanganan lebih lanjut.
Kepada awak media di ruang UGD RS. Karitas, Yulius mengatakan bahwa Ia dalam perjalanan pulang dari kampusnya (Undana 3 gedung SMK Pancasila menuju Waitabula). Dipertigaan jalan Ia langsung belok ke tengah jalan sedangkan dari arah Tambolaka-Gokat dan ada sepeda motor yang juga melaju.

“Mungkin karena saya langsung salib pelaku marah dan langsung maki ke saya. Karena dimaki, saya tidak terima sehingga akhirnya saya kejar dia dan tanya baik-baik, dia maki lagi dan langsung jalan sehingga saya kejar lagi mau omong baik-baik, dia berhenti dan saya juga berhenti trus saya tanya dia kenapa maki saya, dia turun dan langsung tembak saya setelah itu dia langsung jalan. Karena kaki saya sudah tertembak dan luka maka saya diantar teman saya kami langsung ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan,” ungkapnya pada awak media.
Sementara itu, Komandan LANUD El Tari NTT, Kol. PNB Ronny I Moningka, ST.MM dalam jumpa pers dengan awak media di kantor Koramil 02 Loura Minggu, (15/10), mengatakan kedatangannya secara mendadak ke SBD karena mendapat kabar adanya kecelakaan yang menimpa masyarakat sipil oleh ulah anggotanya yang teledor walaupun tidak di sengaja.
“Adanya selisih paham dijalan dengan masyarakat, sehingga kedatangan kami kesini untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Kronolgisnya menurut informasi dari anggotanya (S) ada pemuda yang berboncengan yang nyalib/motong jalan sangat kencang, sehingga akhirnya anggota kami menegurnya, mungkin cara negur atau bahasanya nggak diterima baik karena bicaranya agak kasar sehingga sempat terjadi perdebatan, tetapi anggota kami yang berpakaian preman tidak meladeninya dan terus jalan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kol. Ronny menjelaskan mungkin karena masih muda jadi tersulut emosi, pengemudi motor yang berboncengan itu mengejar lagi dan langsung memotong jalan dan anggota TNI AU dihadang sehingga terjadi cekcok lagi di atas motor.
“Karena pemuda mengancam sehingga anggota kami turun dari sepeda motor untuk menjelaskan tetapi tanpa diduga senjata api yang dibawahnya terjatuh ke aspal jalan dan langsung meledak sehingga mengenai kaki pemuda tersebut,” tuturnya lebih lanjut.
Sebagai pimpinan, setelah mendapat laporan kami langsung memberi sanksi kepada anggota kami, karena keteledorannya sudah merugikan masyarakat.
“Kehadiran saya di SBD ini juga untuk bertemu korban dan keluarga korban untuk menyelesaikan masalah ini secara keluarga maupun budaya Sumba, kami harap kami dimaklumi karena semua ini terjadi di luar dugaan, dan adapun sanksi yang kami berikan anggota kami sudah kami tarik untuk diproses sesuai hukum militer, anggota kami beri senjata api dalam tugas tetapi setiap peluru yang keluar harus dipertanggung jawabkan, sekali lagi kami pastikan bahwa ini merupakan keteledoran anggota kami yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat sipil,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan bersama Dandim 1613 Sumba Barat Letkol Inf. Fifin Zudi Saefudin, S.Pd Dan Kapolres Sumba Barat AKBP M. Erwin menuju ke keluarga korban untuk menyelesaikan permasalahan secara damai dan kekeluargaan. (Mus/OC)