PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Dalam kegiatan Sambang Nusa dan Quick Wins I Ditpolair Polda Nusa Tenggara (NTT), Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara (NTT) Brigadir Jenderal Polisi Widiyo E. Sunaryo, Memimpin langsung penanaman 1000 anakan pohon mangrove di kawasan pantai watan pao desa Bloto, kecamatan Adonara Timur pada Kamis (10/11).
Kegiata yang dimotori oleh Direktur Polair Polda NTT ini adalah bentuk kepedulian pemerintah dalam merehabilitasi hutan mangrove untuk memulihkan dan meningkatkan fungsi perlindungan, pelestarian dan fungsi produksinya. Dalam hal ini Kapolda NTT sangat berkomitmen akan terus menggelorakan gerakan semangat menanam hutan bakau di seluruh pulau-pulau di NTT. Demikian disampaikan oleh Brigadir Jenderal Polisi Widiyo Sunaryo, disela-sela penanaman hutan bakau,didesa Bloto kecamatan Adonara Timur.
Ia menambahkan jika hutan bakau akan terus dijaga, maka ekosistim di laut akan bertambah populasinya. Maka secara otomatis pendapatan hasil laut oleh masyarakat pesisir juga bertambah. Berdasarkan sudut pandang ekologis, wilayah pesisir dan laut merupakan lokasi beberapa ekosistem yang unik dan saling terkait, dinamis dan produktif. Kehadiran hutan mangrove pada ekosistem pesisir merupakan zona peralihan antara ekosistem darat dan laut, sehingga kewenangan pengelolaan mengharuskan multi sektoral/instansi.
”Hutan mangrove sendiri mempunyai sejuta manfaat, selain mencegah terjadinya abrasi pantai juga memberikan dampak yang positif pula kepada masyarakat yang mencari rejekinya dilaut. Seperti bertambahnya populasi yang ada dilaut,kepiting,ikan dan jenis kehidupan laut lainya. Kami akan terus menggelorakan kegiatan penanaman dan penghijauan hutan bakau ini di seluruh NTT.Kita juga mengajak masyarakat juga turut aktif untuk menjaga pantainya dengan menanam hutan-hutan di lokasi pantai yang sudah rusak .Agar hutan bakau bisa lestari kembali,” kata Brigadir Jenderal Polisi bintang satu ini.
Dalam kegiatan yang sama, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda ) NTT Brigjen E. Widyo Sunaryo, memberikan penghargaan kepada Simon Para Puka, warga desa Nuri (Ile Bura) Flores Timur yang oleh warga desanya dikenal sebagai pemerihati hutan mangrove. keuletan Simon Puka yang rela menghabiskan uangnya hanya untuk membudidayakan mangrove dengan menanam kurang lebih 7.000 anakan mangrove di pantai Nurabelen.
Hadir pada ambang Nusa dan Quick Wins I Ditpolair, Dir Pol Air Polda NTT Kombes Pol Budi Santoso, SH.,MM, penjabat bupati Flotim Emanuel Kara, Kapolres Flotim, Dandim 1624 Flotim dan Forkompimda Flores Timur serta masyarakat di desa Bloto, Lamahala dan Terong.(Ola)