PORTALNTT.COM, LARANTUKA- Bupati Kabupaten Flores Timur (Flotim), Antonius Hubertus Gege Hadjon, ST, dan Dandim 1624/ Flotim, Lektol Inf Dadi Rusyadi, SH, menghadiri halal bi halal hari raya Idul Fitri 1438 H, antar umat beragama di Desa Oringbele, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flotim, Selasa (04/7/2017).
Rombongan Bupati, pukul 09.30 Wita, tiba di pelabuhan Tobilota menuju Desa Oringbele Kecamatan Witihama menggunakan 1 (satu) unit kendaraan roda empat dan 2 (dua) unit kendaraan roda dua.
Tiba di Desa Oringbele rombongan Bupati dan Dandim 1624/Flotim disambut dengan sambutan adat dan tarian hedung, oleh anggota DPRD NTT Fraksi PKS, Anwar, Camat Witihama, Lorensius Lebu Raya, Danramil 02 Adonara Mayor Inf Arwan Minartha, SH, Kapolsek Adonara, Ipda Nikolaus Kopong, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, Imam Masjid At Taqwa Witihama dan Pastor Gereja Maria Bunda Pembantu Abadi Witihama.
Halal bi halal hari raya Idul Fitri 1438 h dipulau Adonara ini berlangsung sejak lama , dan diwariskan secara turun-temurun. Pada saat hari raya umat Nasrani, Paskah dan Natal umat muslim di pulau Adonara melakukan hal yang serupa dengan bersilahturami dengan umat Nasrani.
Acara Halal Bi halal Hari Raya Idul Fitri 1438 H yang mengusung tema, “Mengkokohkan Silaturahmi Antar Umat Beragama” ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh siswi Madrasah Aliyah Swasta Key Lebu Witihama.
Imam Masjid At Taqwa Witihama, Basir Suban dalam sambutannya mengatakan, acara Halal Bi halal tersebut dapat mempererat silaturahmi dan kerukunan antar seluruh umat beragama di wilayah Kecamatan Witihama pada khususnya agar senantiasa hidup berdampingan dalam kedamaian.
“Acara ini terselenggara sebagai tindak lanjut dari acara Natal bersama yang sebelumnya diselenggarakan oleh saudara kita umat Nasrani di wilayah ini juga. Saya sangat senang dengan kehadiran Bapak Bupati dan Dandim 1624/Flotim ke wilayah Witihama untuk menghadiri acara silaturahmi antar umat beragama ini,” kata Imam Masjid At Taqwa Witihama, Basir Suban.
Sementara itu Romo Amatus dalam sambutannya yang mewakili umat Khatolik Pastor Gereja Maria Pembantu Abadi Witihama mengapresiasi atas pelaksanaan masa puasa yang telah dilewati umat muslim selama 30 hari dengan mengendalikan hawa nafsunya dengan baik.
“Kami umat Khatolik sebenarnya juga melaksanakan puasa pada hari tertentu yang makna dan tujuannya sama seperti puasa umat Muslim. Saya merasa salut kepada saudara-saudara muslim yang sudah melaksanakan puasa selama 30 hari dengan mengendalikan hawa nafsunya dengan baik,” ungkap Romo Amatus.
Romo Amatus juga mengatakan halal bi halal, artinya saling bertemu antar orang yang baik, disini Ia menambahkan semua dari agama dan suku apapun itu adalah orang yang baik.
Ia (Romo Amatus-Red) mengharapkan halal bi halal bukan hanya dibawah tenda ini saja, namun juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya atas nama umat Khatolik memohon maaf kepada saudara-saudara muslim sekalian jika selama berpuasa kemarin ada kegiatan kami yang mengganggu pelaksanaan ibadah puasa saudara-saudara sekalian,” katanya.
Sementara itu Bupati Flotim, Antonius Hubertus Gege Hadjon dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan halal bi halal bukan hanya sekedar menggalang silaturahmi, tapi yang terpenting adalah dapat mengurai dan menjernihkan hubungan yang selama ini keruh dan kusut sehingga bisa merekontruksi relasi kemanusiaan yang lebih sejuk dan mententramkan.
“Dengan perbedaan yang ada mari kita saling mendukung dan melengkapi kekurangan dan kelebihannya satu sama lain. Mari kita sadari bahwa kita semua ada ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga senantiasa membuat kita sadar untuk senantiasa hidup berdampingan didalam perbedaan yang ada.
Pada momentum ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas lancarnya pelaksanaan Pilkada kemarin dengan aman dan sukses,” kata Bupati Anton.
Bupati Anton juga mengajak agar saling mengikhlaskan diri, saling menguatkan dan terus bahu membahu bergandengan tangan membangun Lewotana menuju hari depan yang lebih adil dan sejahtera dibawah visi besar kita bersama yaitu “Desa membangun, Kota menata”. (Ola).