PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Dalam rangka memastikan pelayan cuci darah bagi peserta JKN-KIS di Kota Kupang, Deputi Direksi Wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat BPJS Kesehatan, Fachrurrazi melakukan kunjungan langsung ke Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang, Rabu (12/2). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat kesiapan RS Siloam dari segi sarana dan mendengarkan testimoni langsung pasien.
Didampingi oleh Direktur Eksekutif RS Siloam, dr. Hans Lie, Fachrurrazi melihat secara dekat peralatan cuci darah yang dimiliki oleh RS Siloam. Untuk melayani pasien cuci darah, RS Siloam menyiapkan 13 buah mesin dan semua aktif beroperasi. “Untuk pelayanan pasien cuci darah akan menjadi perhatian kami,” ucap dr. Hans.
Fachrurrazi menyatakan bahwa kondisi pelayanan di RS Siloam harus terjangkau.
“Perlu sebuah komitmnen untuk menjawab semua itu,” terangnya.
Terdapat 102 peserta JKN-KIS yang melakukan cuci darah di RS Siloam. Salah satunya adalah Ike Rambu Praing, seorang anggota Polri aktif dengan pangkat Birgadir Polisi. Ike, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dirinya harus melakukan cuci darah sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Ditemui saat melakukan cuci darah di RS Siloam, Ike menyebutkan bahwa proses pelayanan yang didapat sangat mudah.
“Sudah ada Fingerprint, pasien tinggal dilayani saja,” kata Ike.
Akses terhadap pelayanan cuci darah bagi peserta JKN-KIS saat ini sangat mudah dengan adanya fingerprint di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) atau rumah sakit. Bagi peserta JKN-KIS yang secara rutin melakukan cuci darah dapat langsung mengakses pelayanan FKRTL tanpa meminta rujukan kembali dari FKTP setelah masa berlaku habis, 90 hari. Perpanjangan rujukan baru dapat dilakukan paling lambat hari ke 7 setelah rujukan sebelumnya habis masa berlaku. Perpanjangan rujukan tetap berlalu untuk 3 bulan ke depan.
Sesuai dengan tema tahun 2020 di mana telah ditetapkan secara nasional tahun 2020 merupakan tahun pelayanan dan kepuasan peserta, untuk itu hal melihat dari dekat kondisi peserta terlayani dengan baik di Faskes yang merupakan mitra sangat perlu dilaksanakan agar kepuasan peserta tetap terjaga. (dh/tp)