PORTALNTT.COM, ENDE – BPJS Kesehatan Cabang Ende menggelar “BPJS Kesehatan Goes to Customer di Yayasan Pelita Terang Hidup, Kecamatan Ende Timur, Rabu (17/06) lalu.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Pendiri Yayasan Pelita Terang Hidup yaitu Gabriel Pama Ema dan Ketua Bidang BP Jamsostek Antonius Rabu yang turut mendukung program yang ada di BPJS Kesehatan.
“Kegiatan yang diselenggarakan bertujuan untuk menjaga hubungan kemitraan yang telah terjalin dan untuk memberikan beberapa pemahaman mengenai hak dan kewajiban peserta sekaligus menjelaskan terkait implementasi Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan”, ungkap Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta, Hendry Mario Sani Nggadas.
Dalam acara tersebut, Gabriel Pama Ema mengatakan jika pihak Yayasan Pelita Terang Hidup sangat mendukung program JKN-KIS dan ingin semua komunitas petani yang berada di yayasannya dapat memahami program tersebut.
“Karena itu, kami menghadirkan BPJS Kesehatan untuk memberikan informasi yang jelas dan valid mengenai program JKN-KIS terutama mengenai hak yang akan diperoleh oleh warga kami,” ujar Gabriel.
Pemahaman kepada masyarakat juga merupakan sasaran utama BPJS Kesehatan dalam mengadakan kegiatan ini dan diperlukannya kesadaran dari masyarakat untuk mendukung program JKN-KIS yaitu melalui pendaftaran diri dan keluarga untuk menjadi peserta JKN-KIS.
kepala bidang kepesertaan dan pelayanan peserta, Sani menjelaskan bukan hanya sekedar mendaftar tetapi juga kesadaran masyarakat dalam hal kewajiban dalam membayar iuran secara rutin sangat diperlukan. Menjadi peserta JKN-KIS juga merupakan bentuk antisipasi bagi diri karena tidak ada yang mengetahui kapan penyakit datang.
Sani juga menginformasikan tentang aplikasi Mobile JKN.
“Aplikasi ini sebaiknya dimiliki oleh seluruh peserta JKN-KIS karena manfaat dan kemudahan yang diberikan aplikasi ini sangat banyak,” ujar Sani.
“Dengan Mobile JKN, banyak sekali kemudahan yang diperoleh, di antaranya peserta dapat mengecek status kepesertaan, mengganti Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), konsultasi tanpa tatap muka dengan dokter bahkan menampilkan kartu KIS berbentuk digital yang nantinya bisa langsung digunakan di fasilitas kesehatan tanpa perlu membawa kartu KIS fisik. Yang diperlukan hanya smartphone, koneksi internet untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN, maka semua kemudahan itu dapat langsung dirasakan oleh peserta. Karena itu, kami mengajak seluruh peserta JKN-KIS untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN,” tutup Sani.
Dengan diselenggarakannya BPJS Kesehatan Goes to Customer bersama Komunitas Petani di Yayasan Pelita Terang Hidup diharapkan komunitas tersebut jauh lebih memahami program JKN-KIS dan dinas-dinas terkait dapat membantu untuk menginformasikan kepada masyarakat lainnya tanpa menimbulkan informasi yang bias atau tidak tepat. (PR)