BKH Susuri Pematang Sawah, Temui Petani di Desa Kori

PORTALNTT.COM, KODI – Calon Gubernur NTT nomor urut 3 Benny K. Harman (BKH) membuat kejutan. Sejumlah petani yang sedang membersihkan sawahnya sangat terkejut ketika bertemu BKH di tengah sawah. Tak ada kata yang terucap, hanya tercengang dan kagum yang terpancar dari wajah para petani yang sedang menggarap sawah.

“Selamat pagi bapak mama semua, apa khabar,” kata BKH mengawali pertemuan di tengah sawah,  desa Kori Kecamatan Kodi Utara, Rabu (14/3/2018).

Seketika para petani langsung menghampiri dan berjabat tangan dengan BKH, calon pemimpin NTT yang rela meninggalkan kemewahan sebagai anggota DPR RI untuk berada secara dekat dan melayani masyarakat NTT.

Di tengah sawah, BKH langsung menyapa petani dan berbincang-bincang dan mendengarkan aspirasi tentang hasil panen dari sawah yang digarap.

Martinus Muda Kondo salah satu pemilik lahan mengatakan luas sawah yang ada semuanya 373 hektar. Mereka baru kembali mengolah lahan tersebut, pasalnya sudah beberapa tahun terakhir sumber mata air yang menjadi harapan untuk mengairi sawah baru saja kembali mengalir lagi.
Kondo mengakui kendala yang dialami masyarakat petani di desanya yaitu belum paham cara pengolahan sawah yang baik sehingga akhirnya hasil panen hanya sedikit saja. Apalagi kalau terkena hama.
“Tahun lalu kami semua gagal panen karena terkena hama. Sekarang belum pasti akan berhasil atau tidak? Kami tidak tahu cara mengukur berapa ukuran yang baik untuk tanam padi, sehingga hasil yang kami dapat sangat sedikit,” keluh Kondo pada BKH.
Selain itu kata Kondo, debit air yang ada saat ini tidak mencukupi untuk mengairi luas sawah yang ada.
“Pupuk beli sendiri. Kami juga kesulitan hand traktor sehingga terpaksa harus pinjam dari desa sebelah. Tidak ada Mesin rontok,” kata Kondo.
Untuk itu Dia mengharapkan pada BKH, jika terpilih bisa membantu tenaga penyuluh pertanian yang mampu mengajarkan cara pengelolaan sawah, memberikan bantuan pupuk dan obat-obatan.
“Kami sudah buat proposal tapi belum dijawab sampai saat ini,” tegasnya.
Hal lain disampaikan Mikael Lota Tenggo bahwa dalam setahun mereka mengolah lahan 3  kali. Masa pengolahan kurang lebih 4 bulan dan ada yang 3 bulan tergantung bibit. Hasilnya tidak maksimal.
“Kami minta bantuan bibit dan hand Tractor,” katanya.
Menanggapi persoalan yang disampaikan calon Gubernur NTT nomor urut 3, Benny K Harman
(BKH) mengatakan komitmen paket Harmoni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT termasuk kesejahteraan petani dengan Kartu modal petani untuk menjawab masalah-masalah yang disampaikan.
“Manfaat kartu ini sangat banyak, para petani bisa memanfaatkan kartu ini untuk mendapatkan bantuan,” kata mantan ketua komisi III DPR RI ini.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, kata BKH, kalau diberi kesempatan untuk memimpin masyarakat NTT, Ia akan mengoptimalkan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada dengan memberikan insentif tambahan dan penghargaan khusus.
“Kami akan berdayakan peran PPL yang sudah ada,” tegasnya.
Lebih lanjut BKH mengatakan, jika masyarakat mengalami gagal panen maka dengan kartu modal petani itu ada asuransi gagal panen.
“Kami akan meningkatkan hasil panen yang ada dengan metode pertanian yang baik. Jika selama ini 1 hektar dipanen hanya 6 ton gabah. Maka kita akan tingkatkan 5 kali lipat,” tegas politisi Demokrat yang sudah tiga kali menjadi anggota DPR RI. (Epy)

Komentar Anda?

Related posts