PORTALNTT.COM, MAUMERE – Wakil Ketua Umum DPP partai Demokrat, Beny K. Harman menyampaikan pesan dari Pacitan kepada segenap peserta musyawarah cabang IV partai Demokrat.
Menurut BKH dirinya baru saja usai melakukan pertemuan terbatas dengan ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudohyono (SBY), Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudohyono (AHY) dan sejumlah petinggi DPP Partai Demokrat di Pacitan, Jawa Timur.
Dalam pertemuan itu disampaikan BKH, ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudohyono (SBY), menyampaikan pesan penuh makna yang terimplisit dalam lagu “Everything I Do” milik penyanyi asal Kanada Bryan Adams yang begitu fenomenal.
“Everything I Do. I Do It for You (Segala hal yang aku lakukan. Saya melakukannya untuk Anda),” ungkap BKH menirukan apa yang disampaikan SBY.
Dalam syair lagu itu, SBY memberikan pesan bahwa Ia akan bekerja sepenuh tenaga untuk memenangkan Partai Demokrat di tahun 2024.
SBY berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan partai Demokrat.
“Yang saya sampaikan ini pesan Pacitan yang relevan dan penting untuk Bapak Ibu sekalian yang saya anggap garda paling depan. Yang saya anggap sebagai kader utama partai di Provinsi NTT mulai dari tingkat Provinsi sampe ke tingkat Kecamatan, sampai ke tingkat kelurahan atau desa. Apa yang saya sampaikan ini yang saya alami selama di Pacitan saya menonton dan menyaksikan Pak SBY menyanyikan sebuah lagu yang semula saya anggap tidak penting. Tapi setelah selesai saya anggap itu pesannya untuk kami. Ini interpretasi saya, Bapak ketua majelis tinggi kita akan all out. Apapun saya lalukan. Saya lakukan untuk partai Demokrat,” ungkap BKH dalam sambutannya di acara muscab partai Demokrat yang diselenggarakan di Hotel Go Maumere, Sabtu 21 Mei 2022.
Menurut BKH, setiap partai politik pasti punya cita-cita.
“Cita-cita kita, tujuan besar kita adalah memang besar partai kita di 2024. Yang kedua ada kader utama kita yang menjadi pemimpin nasional, yaitu mas AHY ketua umum kita. Selanjutnya kalau kita sudah pegang kekuasaan maka kita melakukan perubahan dan melakukan pergantian kekuasaan,” ungkap BKH.
Untuk itu BKH meminta para kader tidak boleh takut atau segan-segan menyampaikan bahwa kita mau menang di 2024 dan kita mau merebut kekuasaan untuk lakukan perubahan dan menganti kekuasaan.
“Tentu menganti kekuasaan untuk rakyat yang kita cintai. Itu tingkat nasional. Kalau kita bawah ke tongka lebih rendah lagi tingkat Provinsi, kabupaten kota maka sama saja rumusannya. Kita mau menang tingkat Provinsi. Kita mau menang tingkat kabupaten/kota. Kita mau kader utama kita jadi Gubernur, jadi Bupati, jadi Wali Kota. Dan setelah menang kita melakukan perubahan dan menganti kekuasaan,” kata anggota DPR ini.
BKH mengatakan target partai Demokrat di tingkat DPR RI menang besar pemilu legislatif 15 %.
“Kalau 15% itu setara dengan 90 kursi. Tahun 2009, kita mencapai 148 kursi. Paling banyak. Lalu waktu itu kita mengikuti putusan mahkamah Konstitusi jumlah kursi kita bukan 148 tapi 165. Pencapaian yang paling tinggi. 2014 kita jatuh sisa 61. Apa yang kita lakukan selama 10 tahun seolah-olah dilupakan oleh rakyat, tidak apa-apa. Masuk 2019 tinggal 54. Dari 80 dapil hanya ada 53 dapil yang terisi dan 1 dapil yang diisi oleh 2 kursi,” jelas BKH.
BKH mengingatkan untuk menang besar di tingkat nasional, NTT harus menyumbang. Minimal 2 kursi tidak boleh hilang.
“Kalau bisa mengulang prestasi 2009 kita pernah memperoleh 3 kursi. Dapil NTT 1 ada 1 kursi dan NTT 2 ada 2 kursi. Saya yakin kalau kita sungguh-sungguh 2024 bukan tidak mungkin, prestasi yang pernah kita capai pada tahun 2009 bisa kita dapatkan di tahun 2024,” tandas BKH.
Target Provinsi, kata BKH, saat ini jumlah kursi ada 65. Capaian paling tinggi hanya 8 kursi.
“Kalau bisa di 2024 kita menang besar juga di NTT. Meraih kursi DPRD Provinsi, kalau saat ini hanya 4 kalau bisa kenaikannya sampai 60%. Targetnya 10 kursi DPRD provinsi. Kalau kita sungguh-sungguh bisa mendapatkan 11 kursi. Dengan catatan 8 dapil kita semua isi. Plus ada 3 dapil yang peluang untuk dapat 2 sangat tinggi,” kata mantan ketua Komisi III DPR RI ini.
BKH juga memotivasi kader tidak saja mencapai target di legislatif tetapi juga di eksekutif dengan merebut Gubernur NTT.
“Kalau tidak nomor 1 ya nomor 2. Pokoknya masuk dalam kekuasaan. Sebab masuk dalam kekuasaan supaya bisa melakuka perubahan. Tapi jangan setelah masuk di dalam bukannya melakukan perubahan malah ikut diubah. Jadi itu target kita di 2024,” tegas BKH mengingatkan kepada seluruh kader.
Untuk tingkat kabupaten dan kota, BKH juga mengingatkan seluruh kader, dimana ada 91 dapil yang harus terisi semuanya.
“Dari 91 dapil yang diisi hanya 53. Itupun ada 1 dapil yang dapat 2 yaitu di Belu. Jadi 91 diisi, jangan ada dapil yang kosong seperti Flotim 2019 yang lalu,” imbuh BKH.
Jika target menang besar ini terpenuhi, kata BKH maka otomatis kader bisa jadi pimpinan dewan.
“Bisa menjadi ketua atau wakil ketua. Provinsi juga begitu. Kita baru bisa mencapai posisi wakil ketua DPRD Provinsi. Di beberapa kabupaten sudah ada posisi ketua.
Oleh sebab itu BKH menegaskan seluruh kader untuk sungguh-sungguh bekerja agar semua dapil terisi.
“Agar semua dapil terisi jangan tunjuk caleg asal tunjuk. Asal memenuhi kuota,” pungkas BKH.