PORTALNTT.COM, JAKARTA – Pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN) akan mengalokasikan dana sebesar Rp 9 triliun untuk membangun 696 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan menggerakkan ekonomi masyarakat lokal.
Kepala BGN, Dadan Hindayani, menjelaskan bahwa saat ini di NTT baru terdapat 17 SPPG. Dengan adanya tambahan 696 SPPG, layanan pemenuhan gizi akan mencakup 1,5 juta siswa, dengan setiap unit rata-rata melayani 3.000 anak.
“Dari total anggaran, 85% akan digunakan untuk pengadaan bahan baku, sedangkan 15% lainnya dialokasikan untuk pembiayaan jasa, termasuk tenaga pemasak dan pekerja lainnya. Kami ingin melibatkan ibu rumah tangga dan warga sekitar agar program ini sekaligus menjadi upaya pemberdayaan ekonomi,” ujar Dadan dalam pertemuan dengan Gubernur NTT Melki Laka Lena dan para bupati se-NTT di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Dadan juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah (Pemda) dalam menyukseskan program ini. Setidaknya ada tiga peran utama yang diharapkan dari Pemda, yaitu:
- Pembangunan Infrastruktur – Menyediakan pendanaan dan infrastruktur pendukung untuk operasional SPPG.
- Pembinaan Rantai Pasok – Mengelola sumber daya pangan lokal dan mengoptimalkan potensi daerah.
- Pendampingan Program – Memastikan kelancaran data dan koordinasi dalam implementasi di lapangan.
Gubernur NTT Melki Laka Lena menyambut baik program ini, karena memberikan dampak langsung terhadap masyarakat dan perekonomian daerah.
“Dana Rp 9 triliun ini jumlahnya dua kali lipat dari APBD NTT. Ini kesempatan besar bagi kami untuk menggerakkan ekonomi rakyat,” ungkap Gubernur Melki Laka Lena.
Bupati Kupang Yosef Lede turut mendukung program ini, dengan menegaskan bahwa daerahnya telah merasakan dampak positif dari SPPG yang telah berjalan.
Sementara itu, Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Wulla, menyatakan kesiapan daerahnya untuk mengoptimalkan sumber daya lokal agar program ini sukses.
“Kami di SBD akan mengerahkan seluruh potensi daerah dan berharap BGN terus mendampingi kami dalam realisasi program ini,” tegas Ratu Wulla.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan daerah, program SPPG diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi perbaikan gizi anak-anak serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di NTT. (***)