PORTALNTT.COM, JAKARTA – Visi pariwisata, fokusnya adalah menjadikan Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Upaya yang perlu dilakukan agar sejalan dengan visi tersebut adalah peningkatan daya saing produk wisata, pengembangan daya tarik, promosi terpadu dan berkesinambungan, serta pengembangan institusi dan sumber daya manusia.
Diketahui bersama bahwa ujung tombak pengembangan pariwisata berada di daerah. Pulau Sumba, dan Sumba Barat khususnya, mempunyai potensi pariwisata yang luar biasa yang belum optimal dikembangkan.
Sejalan dengan hal tersebut Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni,SP meminta dukungan WATIMPRES untuk menjadikan Sumba sebagai Kawasan Strategis Pembangunan Pariwisata Nasional.
Dalam kunjungannya yang diterima langsung Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden RI, Mayjend (Purn) I.G.K. Manila, Rabu (4/4/2018) Wakil Bupati mengharapkan dukungan dapat menetapkan Waikabubak dan sekitarnya sebagai Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) sebagai implementasi PP No 50 Thn 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025.
Wujud implementasi yang dimaksudkan adalah agar pemerintah pusat dapat memasukkan Waikabubak Sumba Barat dalam RPJMN sehingga bisa menjadi kawasan pengembangan ke 8 dr 88 target dalam PP tentang RIPPARNAS tersebut, atau menjadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) seperti Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Secara nasional, pengembangan destinasi pariwisata akan difokuskan pada 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang terkait dengan desa wisata, pusat rekreasi masyarakat, pasar wisata, zona kreatif, daya tarik wisata serta melakukan kerjasama dan kemitraan.
Ada tiga hal utama yang mendapat prioritas dalam pengembangan kepariwisataan di Indonesia ke depannya, yaitu destinasi yang sudah ada akan dikembangkan, mengembangkan destinasi baru, dan wisata minat khusus. Untuk wisata minat khusus yang akan dikembangkan adalah: wisata budaya dan sejarah, wisata alam dan ekowisata, wisata olah raga dan rekreasi, wisata kapal pesiar, wisata kuliner dan belanja, wisata kesehatan dan kebugaran, wisata konvensi, insentif, pameran dan event.
Berbicara sektor pariwisata tentunya tidak terlepas dari Kementerian terkait yaitu Kementerian Pariwisata RI. Selepas bertemu Sekretaris Watimpres, Wakil Bupati dan rombongan selanjutnya melakukan advokasi dan presentasi di gedung film nasional Kementerian Pariwisata RI.
Wabup pada kesempatan tersebut menampilkan audio visual spot-spot potensi pariwisata Sumba Barat untuk meyakinkan pihak kementerian dan mengharapkan kementerian Pariwisata juga dapat menjadikan Sumba Barat sebagai pilot project pengembangan kawasan wisata perdesaan.
Mencermati penjelasan dan presentasi Wabup, pihak kementerian pariwisata sangat tertarik dan meminta Pemerintah Sumba Barat untuk memenuhi beberapa persyaratan seperti outline dan master plan serta disertai proposal rencana pengembangan pariwisata Sumba Barat sebagai dasar Kementerian untuk mengkaji usulan tersebut. Sehingga apa yang diharapkan untuk menjadikan Sumba Barat sebagai kawasan pengembangan pariwisata dapat terwujud. (ADR/Mus)