PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Mata merupakan organ tubuh yang sangat vital bagi manusia. Dengan mata yang sehat, manusia dapat melihat keindahan dan keajaiban ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Namun, menjadi tidak demikian jika terjadi masalah dengan mata, salah satunya yaitu jika terjadi gangguan penglihatan seperti penyakit rabun, baik itu rabun jauh (Miopi) maupun rabun dekat (Hipermetropi).
Hal ini yang dialami oleh Mariana Mea, Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai Pedagang di Pasar Baru Atambua yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS kelas 3 ini sedikit berbagi kisahnya mengenai penyakit rabun dekat yang dideritanya sudah sejak lama.
“Saya menderita penyakit rabun dekat ini sudah dari usia 40 tahun, sulit bagi saya untuk membaca apalagi pada malam hari atau pada saat cahaya yang tidak begitu terang, hal ini sangat mengganggu”, tutur wanita berusia 49 tahun ini, Minggu (21/7).
Jauh sebelum ia mengetahui bahwa Program JKN-KIS juga menanggung alat kesehatan yang salah satunya yaitu kacamata, ia selalu membeli kacamata dengan biaya yang mahal.
“Saya pernah pergi ke Optik untuk memeriksakan mata saya, lalu saya diberikan kacamata. Setelah itu karena biaya yang cukup mahal pada saat membeli kacamata di Optik, selanjutnya saya lalu membeli kacamata di Tukang kacamata keliling, dan saat membeli kacamata itu tidak ada pemeriksaan mata sebelumnya, saya hanya tes kacamatanya dan mencoba untuk membaca dan jika saya rasa sudah cukup jelas membaca menggunakan kacamata itu, saya langsung membeli dan memakainya” jelas Mea.
Ia lebih memilih membeli kacamata di Tukang kacamata keliling karena harganya yang lebih murah, walaupun ia mengetahui mungkin saja lensa yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi matanya.
“Tetapi sejak saya tahu kalau JKN-KIS juga menanggung alat kesehatan seperti kacamata, saya langsung menanyakan alur pelayanannya dan JKN-KIS membantu meringankan biaya yang saya keluarkan untuk mendapatkan kacamata yang sesuai dengan kondisi mata saya”, ujarnya.
Di akhir pertemuan ia mengucapkan terima kasih kepada Program JKN-KIS.
“Terima kasih JKN-KIS, ternyata tidak hanya menanggung biaya Rumah Sakit saja, tetapi juga peduli terhadap kami yang membutuhkan alat kesehatan seperti kacamata”, tutup Mea. (PN)