Basis Pasar Jelas, Produksi Kain Tenun Masyarakat SBD Terus Meningkat

  • Whatsapp
Ketua TP PKK, Ratu Wulla Talu saat meninjau sejumlah kelompok binaan tenun ikat di Desa Lombu, Kecamatan Wewewa Tengah.

PORTALNTT.COM, TAMBOLAKA – Penyiapan dan kejelasan pasar yang disiapkan PKK Sumba Barat Daya (SBD) telah membuat hasil produksi  kain tenun masyarakat SBD terus meningkat. Bayangkan saja dalam sebulan masyarakat bisa menghasilkan empat lembar kain/sarung. Jumlah ini cukup fantastis, pasalnya sebelum adanya pendampingan dan penyiapan pasar yang jelas, masyarakat hanya mampu menghasilkan satu lembar kain sarung saja.

Ketua TP PKK, Ratu Wulla Talu mengakui PKK terus mendorong peningkatan produksi kain tenun Sumba Barat Daya (SBD) pada setiap kelompok binaan yang didampingi.

“Pembinaan yang saya lakukan adalah saya sering mengunjungi mereka/penenun, selain itu seluruh hasil tenunan mereka, saya langsung beli dan bayar kes jadi mereka pulang langsung dapat uang dan beli benang kemudian tenun lagi. Saya juga menyiapkan benang dan pewarna ini untuk tetap menjaga kualitas tenunan,” kata Ratu Wulla Talu saat melakukan kunjungan di kelompok binaan tenun ikat di Desa Lombu, Rabu (14/9).

Menurutnya beberapa kelompok tenun di Desa Lombu merupakan kelompok binaan PKK dan memang sebelum pangsa pasar jelas, produksi masyarakat penenun sangat rendah.

“Selama ini sebelum disiapkan pasar, pemasaran yang di lakukan masyarakat hanya dengan membawa ke pasar dan hal itu tidak efektif. Selain itu sejak dilakukan pembinaan segi kualitas tenunan sudah semakin bagus, sudah lebih rapat, kencang sehingga tidak mudah robek bahkan motif juga saat ini sudah bervariasi, perpaduan warna juga sudah mulai baik,” ujar penerima penghargaan Inspiration Women Award dan The Best Indonesia Leader Award 2016 ini.

Debora Dadasesi penenun asal desa Lombu, Kecamatan Wewewa Tengah mengaku sebelum TP PKK Kabupaten menyiapkan pasar, hasil produksi kelompoknya hanya bisa menghasilkan satu lembar kain sarung setiap bulannya, namun ketika TP PKK dalam hal ini Ibu Bupati memberikan kejelasan pasar, hasil produksinya meningkat menjadi empat lembar kain/sarung setiap bulannya.

“Kami akui sebelum Ibu Bupati siapkan pasar, kami disini hanya bisa menenun satu kain/sarung setiap bulan, namun ketika Ibu Bupati memberikan kami kejelasan soal pasar, hasil tenun kami meningkat,” ungkapnya.

Diakuinya, dari hasil tenunnya yang selama ini dijualnya kepada Ibu Bupati, ekonomi keluarganya pun turut meningkat.

“Setelah ibu bupati siapkan pasar, kami lebih giat dan termotivasi. Dan saya akui cukup membantu ekonomi rumah tangga,” ujarnya seraya berharap sistim yang dibangun ketua TP PKK bisa terus dipertahankan.

Senada Jumiati mengaku dirinya baru dua bulan belajar menenun, karena tertarik dengan sistim yang dilakukan Ibu Bupati, dimana hasil tenun mereka langsung diambil dan dibayar kes oleh Ibu Bupati.

“Sebelumnya susah mencari pasaran, makanya saya dulunya tidak suka menenun, tapi karena sekarang hasil tenun langsung di beli dan dibayar kes oleh Ibu Bupati, makanya saya mulai belajar menenu, karena saya tahu jelas bahwa usai menenun, pasarnya jelas,” ungkapnya.

Dalam kunjungan itu, semua hasil tenun ikat masyarakat kelompok penenun dibeli semuanya oleh ketua TP PKK SBD dan Ratu Wulla Talu memberikan bantuan seng dan alat perlengkapan tenun kepada 4 kelompok tenun ikat di Desa Lombu. (Tim)

Komentar Anda?

Related posts