Baru Dilaunching, Sudah 300 Ribu Petani Mengisi Formulir Kartu Petani Sejahtera

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, TAMBOLAKA – Antusias masyarakat menyambut peluncuran Kartu Petani Sejahtera (KPS) sungguh luar biasa. Pasalnya setelah resmi dilaunching di Desa Waipatando, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Jumat (18/05/2018), saat ini sudah 300 ribu Petani yang mengisi formulir KPS ini.

Jumlah ini terbilang fantastis dan dipastikan akan terus bertambah. Pasalnya dari 1,2 juta penduduk miskin, 85% adalah petani.

“Bayangkan saja,sebanyak 300 ribu petani telah mengisi formulir itu. Teknisnya, satu kepala keluarga satu formulir, maka jika rata-rata dalam satu kk itu terdapat 4 pemilih, maka ada 1.200.000 pemilih yang mendukung paket Harmoni melalui KPS itu,” kata Piter Pulang, salah satu konsultan KPS, Jumat (18/5).

Terobosan yang dilakukan Paket Harmoni menjawab kerisauan masyarakat selama ini. Menurut calon Gubernur Benny K Harman (BKH) Jika bapak presiden Jokowi memiliki kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesi Pintar (KIP), dan bapak Ahok dengan kartu Jakarta sehat, maka kita (paket Harmoni) memiliki Kartu Petani Sejahtera KPS.

“85 persen dari total penduduk NTT adalah petani (pekerja kebun, peternak, dan nelayan), dengan rata-rata penghasil 6 juta pertahun, 500 ribu perbulan, dan 17 ribu perhari. Ini tentu saja sangat timpang dengan penghaslian penduduk kota dengan rata-rata penghasilan 60 juta pertahun, 5 juta perbulan, dan 170 ribu perhari,” jelas BKH dalam testimoninya.

Dengan penghasilan yang kecil itu, lanjut BKH, masyarakat cendrung memiliki masalah, seperti anak putus sekolah, tidak mampu bayar iuran BPJS, memilih jadi TKI, hingga gizi buruk.

Di dalam KPS itu, kata BKH, terdapat beberpa manfaat penting bagi petani, yakni;
1. Keluarga tani mendapatkan bantuan modal maksimal 10 juta untuk biaya produksi dan tunda jual panen
2. Keluarga tani mendapatkan kesempatan pelatihan dan pengembangan usaha di balai latihan kerja
3. Keluarga tani mendapatkan subsidi untuk pembelian pupuk, bibit, dan pakan ternak
4. Keluarga tani mendapatkan jamian pembelian hasil pertanian, bekerja sama dengan BUMD pertanian
5. Keluarga tani mendapatkan asuransi gagal panen
6. Keluarga tani golongan tidak mampu mendapatkan beasiswa untuk anak petani dari jenjang SMA/SMK, hingga kuliah. (Jefri)

Komentar Anda?

Related posts