Penulis dan Editor: Jefri Tapobali
PORTALNTT.COM, KUPANG – Pembangunan infrastruktur jalan di setiap Kecamatan di Kabupaten Kupang dinilai masih tak merata. Bahkan, jalan-jalan priorotas yang sifatnya penting seperti jalan menuju destinasi wisata pun, tak kunjung diperhatikan.
Padahal, minat masyarakat ke destinasi cukup tinggi. Tingginya animo masyarakat ke destinasi wisata menjadi angin segar bagi Peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Kondisi ini juga terjadi di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Kurang lebih 3,7 KM jalan dari depan kantor Camat Kupang Barat menuju destinasi wisata Air Terjun Oenesu dan daerah sekitarnya tidak pernah diperhatikan.
Hengky Laiskodat salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan Oenesu mengaku, jalan yang ada saat ini merupakan jalan yang telah dibangun sejak tahun 1990an dan belum pernah mendapat sentuhan perbaikan hingga saat ini.
Baginya jalan itu bukan saja jalan menuju pemukiman warga tapi jalan menuju destinasi wisata yang turut menyumbangkan PAD bagi Kabupaten Kupang.
“Harapannya pemerintah beri perhatian khusus karena jalan ini juga menuju destinasi Air Terjun Oenesu yang menghasilkan PAD bagi kabupaten,” ungkap Hengki pada media ini, Sabtu 28 Desember 2024.
Ia meminta pemerintah yang telah turun meninjau lokasi agar segera bertindak cepat sehingga mendapat perhatian dan dukungan anggaran, baik dari pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun bantuan pemerintah pusat melalui dana DAK ataupun anggaran lainnya.
“Pemerintah jangan hanya janji-janji terus tapi tidak ada realisasi,” tegas Hengky.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Partai Perindo, Ari Buraen yang turut hadir dalam kesempatan itu mengaku keluhan masyarakat tentang akses jalan itu sudah didapatinya ketika melakukan reses, sehingga Ia akan menyampaikan kepada pemerintah melaui pokok-pokok pikiran kepada pemerintah.
Diakuinya, aktifitas ekonomi di Kelurahan Oenesu cukup tinggi karena hasil pertanian yang ada untuk melayani kebutuhan masyarakat di Kota Kupang.
“Harapan kita kepada pemerintahan yang baru agar memberi perhatian serius terkait peningkatan jalan, sehingga membuat akses semakin lancar dan geliat ekonomi terus bertumbuh,” kata Ari Buraen.
Selain infrastrukur jalan, menurut Ari Buraen, masyarakat juga membutuhkan alat-alat pertanian dan ketersidaan air.
“Di Kelurahan Oenesu ada banyak kelompok-kelompok tani namun masih ada keterbatasan alat pertanian dan masalah air, sementara luasan yang harus dikelolah petani cukup luas sehingga betul-betul butuh perhatian dan intervensi pemerintah untuk membantu masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Soni Boesday, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Kupang, mengatakan setelah melakukan survei ada beberapa kategori yang sudah masuk status jalan, ada yang sudah masuk SK jalan Kabupaten dan ada juga sebagian yang kategori jalan non status.
“Ini bisa kami dorong melalui anggran DAK, Ipnres atau APBN,” jelas Soni.
Menurutnya, setelah melakukan survei langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah menyiapkan proposal dengan data-data pendukung agar bisa didorong ke pusat melalui dukungan dari wakil-wakil rakyat di DPR RI.
“Proposalnya kita usahakan di minggu kedua awal bulan Januari tahun 2025. Kita harapkan wakil rakyat di DPR RI bisa membantu,” katanya.