PORTALNTT.COM, MAUMERE – Sebagai seorang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Aris Wijayanta (29) harus berpindah-pindah tempat tugas. Saat ini ia bertugas di Kodim 1603 Sikka Maumere dan mengajak serta istri dan anaknya ke Maumere.
“Saya bertugas di Kodim Sikka sejak tahun 2020, berpindah tugas dari Bali kesini. Disini saya tinggal di Asrama Ilegetan dengan istri dan anak”, ucap pria yang akrab disapa Aris ini (16/08).
Aris bercerita, ia menjadi peserta JKN sejak menjadi tentara, karena waktu itu didaftarkan langsung dari kesatuan tempatnya bertugas. Ia pun sedikit tahu tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurutnya program ini sangat bagus dan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Saya jadi peserta JKN sudah lama sejak saya jadi tentara, waktu itu didaftarkan langsung dari kesatuan. Saya bersyukur sudah langsung terdaftar karena kesehatan kita terjamin dengan program ini. Program ini bagus sekali dapat membantu orang yang membutuhkan. Berlaku dimana saja, yang penting saat bertugas di suatu tempat kita langsung ubah fasilitas kesehatan kita. Jadi saya yang bertugas pindah-pindah merasa terjamin dan aman,” ungkap Aris.
Aris mengaku sudah beberapa kali mengakses pelayanan kesehatan dengan Program JKN termasuk saat ia sakit Diare dan demam beberapa waktu lalu. Aris menceritakan kalau tiba-tiba saja perutnya sakit dan harus bolak balik kamar mandi, karena merasa tidak nyaman ia pun langsung ke dokter keluarga tempatnya terdaftar.
“Kalau berobat dengan Program JKN ini sudah beberapa kali, kemarin terakhir pada waktu saya sakit Diare. Tidak tahu karena apa tiba-tiba perut saya sakit dan saya langsung ke Dokter Lince karena saya terdaftar disana. Saya cocok berobat disana dan alhamdulilah sembuh,” ucapnya.
Selain dirinya yang mengakses layanan kesehatan, Aris mengaku istrinya dan anaknya sudah menggunakan Program JKN. Menurutnya program ini dapat menjadi jaminan ampuh ketika suatu saat sakit.
“Selain saya, istri saya juga pakai Program JKN waktu melahirkan anak kami di Jawa. Disana istri saya dilayani dengan baik saat melahirkan. Kalau ada yang bilang dibeda-bedakan saya rasa itu tidak benar. Mungkin beda kelas kamar saja karena sesuai kelasnya. Tapi kalau pelayanan kesehatan dari dokter atau perawat rasanya sama, mereka komunikatif memberitahukan informasi apapun terkait persalinan istri saya,” ucapnya.
Aris juga menambahkan kalau anaknya juga pernah menggunakan Program JKN. Menurutnya dengan adanya Program JKN ini tidak membuatnya pusing memikirkan biaya.
“Anak saya Sivado juga pernah berobat waktu sakit dengan Program JKN. Biasa anak-anak, sakit demam, batuk dan pilek. Cuaca yang tidak menentu sangat berpengaruh dengan kesehatan. Jadi Program JKN ini membantu untuk jaga-jaga. Jangan sakitlah, jaga kesehatan saja. Jadi kami lebih baik sehat, biar iuran yang ada dipakai yang membutuhkan,” ungkap Aris.
Aris mengakui Program JKN ini benar-benar jaminan kesehatan yang menjamin masyarakat dan tidak membedakan penggunanya. Sama seperti sistem yang dianut yaitu gotong royong, yang sehat membantu yang sakit. Ia pun berharap Program JKN ini dapat terus ada untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia.
“Kalau kami ditugaskan menjaga negara kesatuan Republik Indonesia, Program JKN menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Semoga program ini terus bertahan dan memberikan yang terbaik. Yang sakit bisa dibantu, yang membutuhkan bisa ditolong. Tidak bingung tentang biaya kesehatan, karena sudah ada program JKN yang jamin,” tutupnya. (si)