PORTALNTT.COM, KUPANG – Antusias warga Kota Kupang untuk menonton Gala Premiere Film Women From Rote Island yang diproduseri Rizka Shakira dan disutradarai Jeremias Nyangoen begitu tinggi.
Pantuan media ini di Cinepolis, Lippo Plaza Kupang, Rabu (21/2/2024) banyak warga Kota Kupang berantrian untuk mendapatkan tiket demi nonton Gala Premiere Film Women From Rote Island.
Film Women From Rote Island ini lantang menyuarakan isu korban kekerasan seksual. yang terjadi di Pulau Rote.
Jeremias Nyangoen sang sutradara Film Women From Rote Island menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga film bisa diselesaikan meskipun tertatih-tatih.
“Allah bekerja dalam film ini. Sampai hari ini dia (Film) bisa selesai, sampai hari ini dia kembali ke Kupang setelah keliling dunia. Beberapa bulan lagi dia akan keliling Eropa. Ini semua berkat kerja keras teman-teman yang mensupport film ini maupun orang-orang yang tidak mensupport film ini karena Allah selalu memberkati mereka. Terima kasih, selamat menonton. God Bless Us,” ungkap sutradara Jeremias Nyangoen di hadapan para penonton.
Linda Adoe yang berperan sebagai Orpa dalam Film Women From Rote Island saat diberikan kesempatan untuk menyampaikan tanggapannya mengatakan kenapa film ini harus ditonton karena film ini dipersembahkan kepada semua orang baik laki-laki maupun perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual, harus berani melawan, melapor dan harus berani bangkit.
“Untuk kalian semua yang menjadi korban kekerasan seksual, kalian sangat berarti. Kami ada untuk kalian. Dan buat kita semua jangan pernah mengucilkan saudara kita yang menjadi korban pelecehan seksual. Jangan pernah membulli mereka atau bahkan dipasung seperti di dalam film yang akan ditonton. Jangan pernah lakukan itu tetapi kalian harus mensupport mereka karena mereka layak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” tandas Linda Adoe disambut tepuk tangan meriah seluruh penonton.
Pendeta Iswardy Lay, yang memerankan sebagai Pendeta Albert mengatakan perempuan tidak bisa diukur dengan barang atau nilai uang. Dia jauh lebih bernilai dari semua apa yang ada pada kita. Dari perempuan lahir kehidupan.
“Mari kita hargai dan hormati setiap perempuan yang ada di sekitar kita. Terima mereka karena mereka adalah ciptaan Tuhan sama seperti kita laki-laki. Laki-laki yang terhormat adalah laki-laki yang menghargai perempuan. Mari setelah kita pulang menonton film ini, katakan pada saudara-saudara kita mari untuk nonton film ini,” pesan Pendeta Iswardy Lay.
Film Women From Rote Island menceritakan kisah seorang ibu tunggal di Pulau Rote dengan dua orang anak perempuannya.
Ibu tunggal itu bernama Orpa (Linda Adoe), yang suaminya baru saja meninggal dan meninggalkannya dengan dua anak perempuan.
Orpa harus menghadapi diskriminasi terus-menerus dalam hidupnya sebagai perempuan sekaligus ibu.
Orpa juga harus menghadapi tradisi berabad-abad yang selalu menjadikan perempuan sebagai gender kelas dua dalam masyarakat.
Tak jarang, perempuan yang jadi gender kelas dua di masyarakat ini harus mengalami yang namanya kekerasan, termasuk kekerasan seksual.
Di samping itu film Women From Rote Island ini juga akan menyoroti kisah hidup Martha (Irma Rihi), anak perempuan pertama Orpa.
Martha sempat bekerja di luar negeri, namun dirinya termasuk pekerja migran Indonesia yang ilegal.
Alur cerita menggambarkan bagaimana akhirnya Martha bisa pulang kembali ke rumahnya di Pulau Rote. Namun di sana ia malah kembali jadi korban kekerasan seksual.
Film Women From Rote Island kabarnya akan menyumbangkan 2,5 persen pendapatannya untuk korban kekerasan seksual.
Turut hadir dalam Gala Premiere Film Women From Rote Island, Istri Penjabat Gubernur NTT, Dirut Bank NTT, Owner Kios Kaos Kupang.
Bagi yang penasaran dengan film Women From Rote Island, saksikan langsung di bioskop mulai 22 Februari 2024.