PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Hidup dalam era digital yang semuanya serba instan, mendorong BPJS Kesehatan untuk berinovasi menghadirkan kemudahan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satunya dengan mengembangkan Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini dapat digunakan oleh peserta di mana saja dan kapan pun tanpa batasan waktu karena bersifat self service. Salah satu fitur yang sangat memudahkan peserta JKN adalah antrean online. Gogonia (21) telah membuktikan kemudahan dari fitur tersebut saat mendaftarkan neneknya Rosalinda Tay (70) dirawat jalan di rumah sakit.
“Saya awalnya tidak tahu tentang Aplikasi Mobile JKN, apalagi antrean online ini. Namun, pada saat itu, saya menemani Oma ke rumah sakit untuk kontrol dan bertemu dengan petugas BPJS Kesehatan yang menggunakan rompi warna hijau. Mereka bertanya-tanya pelayanan di rumah sakit bagaimana, apakah ada kesulitan, kemudian saya diberitahu untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN dan cara menggunakan antrean online,” ungkap Gogonia, Selasa (27/08).
Gogonia dan Rosalinda menuturkan bahwa pada awalnya mereka merasa sangat jenuh untuk menunggu giliran pada saat rawat jalan. Apalagi jarak tempat tinggal dan rumah sakit yang lumayan jauh, mengharuskan Gogonia dan Rosalinda lebih memilih menunggu di rumah sakit. Hal itu juga membuat Rosalinda yang sudah memasuki lansia menjadi lelah. Dengan fitur antrean online ini, ia merasa keberadaannya mempermudah peserta JKN untuk melakukan pendaftaran serta pengambilan nomor antrean sehingga peserta tidak harus menunggu lama untuk menerima pelayanan di fasilitas kesehatan.
“Gejala awal yang dirasakan Oma yaitu nyeri di pinggang sebelah kanan. Awalnya tidak bengkak tetapi beberapa minggu kemudian muncul benjolan yang berisi nanah. Karena Oma selalu mengeluh sakit, saya dan suami akhirnya membawa Oma ke rumah sakit. Oma sudah sering keluar masuk rumah sakit. Kalau sudah umur seperti Oma ini semua penyakit mulai menyerang. Saya selaku cucu hanya bisa menemani Oma untuk berobat, baik untuk rawat inap maupun hanya untuk kontrol saja,” katanya.
Rosalinda yang terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah daerah ini merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN, dimana biaya pengobatannya dari awal sampai saat ini selalu terbantu baik ketika rawat inap maupun rawat jalan.
“Oma sudah pernah di operasi dan rawat inap selama dua minggu di rumah sakit. Kemudian, rutin kontrol setelah operasi juga. Puji Tuhan itu semua gratis, kami tidak pernah bayar dan pelayanannya bagus sekali. Untuk obat-obatan juga kami tidak pernah diminta untuk beli diluar rumah sakit. Kalau boleh jujur, saya dan keluarga sangat bersyukur karena kami juga bukan orang kaya sehingga saya tidak bisa dibayangkan kalau memang harus bayar menggunakan uang sendiri. Itu pasti uang yang harus dikeluarkan akan sangat besar,” ujarnya.
Gogonia turut berpesan kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah untuk terus melanjutkan Program JKN yang sedang berlangsung karena dengan adanya program ini bisa sangat membantu bagi masyarakat miskin atau kurang mampu diluar sana.
“Semoga BPJS Kesehatan juga dapat terus mempertahankan kualitas layanan yang sudah sangat bagus bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dan jangan lupa juga untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN karena sangat mempermudah kita. Contohnya yang saya gunakan ini yaitu antrean online. Ada kartu digital juga, mau ubah fasilitas kesehatan juga bisa dari aplikasi ini, pokoknya buat kita semakin praktis,” ujarnya. (ak/af)