Ansy Lema dan Jane Suryanto Sama-sama Daftar di PKB dan PAN, Mungkinkah Bersanding di Pelaminan Pilgub NTT 2024?

PORTALNTT.COM, KUPANG – Akhirnya Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema akhirnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur (Bacagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi NTT 2024.

Sebagai kader PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema atau akrab disapa Ansy Lema sadar betul langkahnya menuju Pilgub harus dimulai dari rumahnya sendiri sebelum bertamu ke rumah partai lain.

Setelah mendaftar di PDI Perjuangan, Ansy Lema bersama timnya mendaftar di DPW PAN NTT dan DPW PKB NTT.

Langkah politik Ansy Lema bukan sebuah kebetulan bersamaan dengan Jane Natalia Suryanto, ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia NTT (PSI) yang memantapkan langkahnya untuk maju dalam Pilkada 2024 dengan mendaftar calon Wakil Gubernur di DPW PSI NTT.

Jane bersama timnya juga mendaftar di DPW PKB dan terakhir DPW PAN NTT. Proses politik yang dilakukan Ansy Lema dan Jane Suryanto memang tidak disengajakan tapi mungkinkah mereka berdua akan menjadi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029? Kepastian itu belum bisa dipastikan karena proses penjaringan dan mekanisme setiap partai akan menemui titik akhir ketika kalangan elit partai di tingkat pusat telah bersepakat. Koalisi akan dibangun dengan memperhatikan karakteristik daerah masing-masing.

Ansy Lema saat mendaftar di PDI Perjuangan mengakui keseriusannya menuju Pilgub 2024, karena desakan dari masyarakat yang begitu kencang.

“Saat turun ke masyarakat banyak sekali Bapa-bapa dan Mama-mama petani dan nelayan maupun tokoh-tokoh dari latar belakang profesi lain yang meminta saya maju dalam Pilkada NTT. Apalagi, beberapa pekan terakhir kaum Millenial dan Gen Z di berbagai kota menyampaikan permintaan senada. Ini merupakan langkah awal saya menjawabi sekaligus mengapresiasi berbagai aspirasi tersebut,” ujar Ansy Lema saat mendaftar di DPW PDI Perjuangan, Sabtu (4/5/2024).

Sebagai anggota DPR RI yang berada di Komisi IV, Ansy Lema tahu betul berbagai problematika yang ada di NTT dan untuk mengeksekusi itu maka posisi kepala daerah adalah solusi yang mampu melahirkan perubahan dengan tetap membangun komunikasi di tingkat pusat.

“Komitmen utama saya adalah pada transformasi kemajuan yang berdampak langsung pada masyarakat luas, pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pada pengentasan kemiskinan. Visi ini akan berkaitan langsung dengan kerja nyata, eksekusi di lapangan. Pada level eksekusi, posisi eksekutif akan lebih berdampak baik dari sisi kebijakan, tata kelola anggaran hingga komunikasi langsung dengan pemangku kepentingan yang lebih luas,” tandas Ansy.

Bakal calon Wakil Gubernur NTT, Jane Natalia Suryanto mengakui politik adalah pelayanan masyarakat yang tertinggi.

“Saya datang di NTT tahun 2015. Waktu Covid saya di sini. Seroja juga saya di sini. Pada waktu itu saya membawa bendera perusahaan. Saya dipercaya membawa CSR beberapa perusahaan. Dan saya menyuntikkan covid ada 7000 vaksin total seluruh Indonesia ada 250 ribu vaksin. Saya punya 73 anak mahasiswa yang saya sekolahkan. Jadi semua pelayanan yang saya lakukan bagi saya itulah politik yang sebenarnya. Politik adalah pelayanan masyarakat yang tertinggi,” ujar Sis Jane saat mendaftar di DPW PKB.

Menurut Sis Jane, kebijakan politik menentukan nasib banyak orang, sehingga baginya hanya lewat jalur politik bisa lebih banyak melayani masyarakat.

“Orang baik harus masuk dalam politik, supaya politik itu tidak dikuasai orang jahat,” tegas Sis Jane.

Sis Jane mengakui masalah paling pokok yang butuh penanganan serius di NTT adalah masalah kemiskinan.

“Akar dari semua persoalan itu masalah kemiskinan. Stunting dari kemiskinan, kejahatan dari kemiskinan, tidak bisa dapat akses pendidikan juga kemiskinan, yang paling utama kita tangani masalah kemiskinan dengan buka lapangan pekerjaan dengan membawa investor datang ke NTT,” urai Sis Jane.

Dua tokoh politik NTT yang hebat ini memiliki tekad kuat untuk membangun NTT, mensejahterakan masyarakat NTT dan paling utama membawa NTT keluar dari predikat Provinsi termiskin.

Mungkinkah kedua tokoh ini bisa bersanding di pelaminan Pilgub NTT? Kita sama-sama menunggu seperti apa dinamika yang akan terbangun.

Komentar Anda?

Related posts