Akses Jalan Provinsi Semakin Baik, DPRD dan Masyarakat Lembata Berikan Apresiasi

  • Whatsapp
banner 468x60

Penulis dan Editor: Jefri Tapobali

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Masyarakat Lembata akhirnya bisa bernafas legah. Pasalnya setelah sekian lama menunggu, kini ruas jalan Provinsi dari desa Waijarang, kecamatan Nubatukan menuju wilayah kecamatan Nagawutung pesisir telah mendapat sentuhan berarti pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jalan yang dulu dilalui dengan memakan waktu tempuh yang lama kini seakan tak ada artinya lagi. Warga bisa tersenyum lebar karena setiap saat, bisa mintasi tanpa ada rasa kekuatiran lagi.

Ois Nudek salah satu pengguna jalan yang ditemui media ini mengakui kondisi jalan saat ini sudah sangat baik sehingga mereka bisa dengan leluasa menuju Kota Lewoleba ibukota Kabupaten Lembata.

“Saya memberi apresiasi kepada pemerintah Provinsi NTT yang telah memperbaiki jalan ini sehingga kami bisa dengan mudah sampai ke Lewoleba tanpa ada kendala yang berarti karena jalannya sudah mulus,” ungkapnya pada media ini, Rabu (8/12/2021).

Sebagai pengguna jalan yang setiap saat melewati jalur Waijarang – Nagawutung, ia mengaku senang karena dengan kondisi jalan yang mulus banyak hal bisa dilakukan tanpa terkendala.

“Kami sebagai sopir setiap saat berada di jalan, jadi kami sangat merasakan betul manfaatnya, apalagi kondisi jembatan Waima yang juga sudah diperbaiki oleh pemerintah Provinsi NTT dan ditata sangat indah. Kami biasanya menyebut jembatan ini jembatan pelangi karena terdiri dari aneka warna,” tandasnya.

Fidelis Dua Wujon, salah satu warga kota Lewoleba asal desa Babokerong, Nagawutung, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, saat ini warga Lembata yang melintasi ruas jalan Provinsi dari desa Waijarang, kecamatan Nubatukan menuju wilayah kecamatan Nagawutung pesisir, mengaku sudah tidak kuatir saat musim hujan tiba.

“Saat ini sudah tak ada lagi ceritera tentang warga tertahan banjir atau merogo kocek untuk membayar jasa penyebrangan, bahkan kekuatiran akan terenggutnya nyawa saat menerobos banjir,” ungkap Fidelis mengenang kondisi jembatan sebelum terbangunnya jembatan baja pertama di Lembata oleh pemerintah Provinsi NTT, warga yang melintasi ruas jalan ini harus berjuang bertaru nyawa untuk bisa menyeberang dari dan ke wilayah kecamatan Nagawutung.

Diketahui dengan dana yang terbatas pemerintah Kabupaten Lembata sempat gagal membangun jembatan di Daerah Aliran Sungai Waima sebelum adanya peningkatan status menjadi jalan Provinsi.

DPRD Lembata Berikan Apresiasi

Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero yang ditemui terpisah mengatakan ruas jalan provinsi di Kabupaten Lembata itu 54 KM. Dan setiap tahunnya Kabupaten Lembata hanya mendapatkan jatah pekerjaan jalan provinsi yang terbatas, 1 atau 2 KM saja.

“Saya pernah menyampaikan dalam pertemuan dengan pemerintah Provinsi ketika itu dengan Bapak Sekda Provinsi bahwa dengan sistim kerja yang dilakukan untuk membangun seluruh jalan provinsi yang ada maka bisa dipastikan proses kerja di Lembata akan memakan waktu 54 tahun untuk menyelesaikan semua jalan provinsi di Kabupaten Lembata, karena setiap tahun kita hanya mendapat jatah paling banyak 5 KM saja,” ungkap Petrus Gero, politisi Golkar ini.

Namun hal ini agak sedikit berbeda, di saat kepemerintahan Viktory-Joss, yang menargetkan seluruh jalan Provinsi di setiap kabupaten akan segera terselesaikan di masa jabatan mereka.

“Kami dari DPRD harus mengakui bahwa perhatian pemerintah provinsi NTT untuk Lembata sangat luar biasa. Sampai tahun ini, kurang lebih 18 KM jalan provinsi sudah selesai dikerjakan,” kata Petrus penuh kekaguman.

Ia berharap, pemerintah Provinsi terus memberikan perhatiannya untuk menyelesaikan seluruh jalan provinsi yang masih tersisa sebelum akhir masa jabatan.

“Kami DPRD mewakili seluruh masyarakat Lembata menunggu janji Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menyelesaikan seluruh jalan Provinsi di Kabupaten Lembata,” imbuh Petrus Gero.

Diketahui, saat ini proyek infrastruktur jalan provinsi sepanjang 18 kilometer dari Waijarang-Wulandoni sedang dikerjakan. Pekerjaan jalan provinsi Waijarang-Wulandoni kabupaten Lembata dengan target akhir hotmix sepanjang 9 km yang terdiri dari 6,5 km di segmen ‘ujung hotmix tahun lalu setelah jembatan Waima sampai dengan desa Baobolak.

Selanjutnya 2,5 km di segmen ujung hotmix tahun lalu di Kampung Baru sampai dengan pertengahan desa Idalolong – Lamanepa. Jadi total panjang jalan yang ditangani sepanjang 18 km.

Lebar jalan minimal 8 meter, yang terdiri dari lebar hotmix 4,5 meter; bahu jalan kiri dan kanan masing-masing 1,5 meter dan area bangunan pelengkap seperti saluran dan tembok penahan.

Paket rehabilitasi jalan Waijarang-Wulandoni dengan panjang penanganan 18.00 KM, dengan produk akhir HRS Base/Hotmix dan GO dengan sumber dana pinjaman daerah PT. SMI untuk nilai kontraknya Rp.26.098.453.000,00. Penyedia PT. Belibis Raya Grup dan kontraktor pengawas PT. Bayu Pratama dengan waktu pelaksanaan 240 hari kalender dan waktu pemeliharaan 365 hari kalender sehingga pekerjaan ini termasuk proyek multi year (tahun jamak).

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60